Melihat Langkah Dambaan Meningkatkan Ketahanan Pangan Melalui Pembangunan Pertanian Mandiri Dan Berkelanjutan

By Sinarsergai Jun 25, 2024

Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) memiliki lahan pertanian padi seluas  29.142 hektar tersebar di 17 kecamatan dan 237 desa/6 kelurahan. Sergai yang memiliki motto “Tanah Bertuah Negeri Beradat” merupakan daerah sebagai penghasil beras terbesar nomor 2 di Propinsi Sumatera Utara. Dengan luasan lahan pertanian tersebut, petani di Sergai mampu menghasilkan padi sebanyak 337.066 ton atau setara dengan 214.643 ton beras . Data ini diambil dari hasil pertanian tahun 2023 yang lalu. Hasil ini cukup membanggakan, sebab hasil tersebut bisa dikatakan surplus beras. Keberhasilan tersebut tidak membuat Bupati Sergai H.Darma Wijaya dan Wakil Bupati Sergai H.Adlin Umar Yusri Tambunan (Dambaan) lantas merasa puas.

Terobosan demi terobosan terus dilakukan dengan melahirkan inovasi. Melalui Dinas Pertanian Sergai, telah dilahirkan berbagai program dan langkah-langkah untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi padi di Sergai, sehingga daerah ini bisa nantinya menjadi Lumbung Padi nomor 1 di Sumatera Utara. Program pembangunan bidang pertanian ini ternyata salah satu termasuk dalam misinya Dambaan dan telah dituangkan dalam SAPTA Dambaan yaitu pembangunan pertanian melalui Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan.

Adapun tujuan dari misi tersebut yakni ke depan para petani tidak lagi ketergantungan dengan pemerintah dalam hal penyediaan pupuk subsidi dan dapat mengelola lahan pertanian dengan Mandiri. Selain itu, bisa menghasilkan pupuk organik sendiri dan menjalankan lahan pertanian dengan pola organik.

Nah, menurut data yang diperoleh dari Kepala Dinas Pertanian Sergai Dedy Iskandar SP, ada 3 Kelompok Tani di Kecamatan Perbaungan dan Teluk Mengkudu, yang sudah memiliki Sertifikat Organik yaitu :

1. Kelompok Tani Subur di Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan

2. Kelompok Tani Tani Maju di Desa Tanah Merah Kecamatan Perbaungan

3. Kelompok Tani Fajar di Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu.

Manfaat Tanaman Organik

Menurut penjelasan dari Kadis Pertanian Sergai Dedy Iskandar, bahwa ada banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh petani yang melaksanakan atau menerapkan pengelolaan lahan pertanian dengan organik. Salah satunya di bawah ini :

1. Biaya yang dikeluarkan petani terbilang murah.

Pelaksanaan menanam padi dengan mempergunakan pola organik dapat mengurangi pengelauran biaya yang cukup tinggi,sebab pupuk organik dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah dibandingkan pupuk non subsidi. Pupuk organik dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan kotoran ternak Sapi maupun hewan ternak lainnya. Bahan bakunya mudah diperoleh.

Selain menghemat biaya kata Dedi, tanaman yang mempergunakan bahan alami organik ini bebas dari zat-zat kimia dan sifatnya ramah lingkungan yang dapat membuat tanah lebih subur.

Selanjutnya, kualitas dari tanaman memiliki kualitas dan saat ini sangat diminati banyak masyarakat, baik dalam daerah maunpun luar daerah hingga luar negeri. Penerapan tanaman organik ini sudah dilaksanakan di Sergai. Tahun 2023, Sergai telah menghasilkan padi organik sebanyak 372,72 ton. Dengan hasil yang bagus tersebut diharapkan dapat terus berkelanjutan.

Berkelanjutan

Pola tanam yang mandiri ini ternyata membuahkan hasil yang cukup baik dan tentunya harus terus dilanjutkan. Perlu diketahui, kenapa harus berkelanjutna kata Dedy, diantaranya permintaan produk organik semakin meningkat. Selain itu,untuk menjaga kehidupan yang berkualitas dengan selalu mengkomsumsi produk organik.

Menurutnya, Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan ini dapat mengarahkan pembangunan pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai mewujudkan pertanian organik dengan pengembangan komoditas hortikultura. Tentunya program ini tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa ada dukungan dari masyarakat khususnya masyarakat petani dan masyarakat luas sebagai komsumennya.

Inilah bentuk maupun wujud dari komitmen yang kuat Pemerintah Kabupaten Sergai dalam memperkuat pembangunan dibidang pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah ini.

Tahun 2021 :

a.PupukSubsidi                       : 22.850 Ton

b.Pupuk Hayati Cair               : 75.350 Liter

Tahun2022 :

a.Pupuk Subsidi                      : 24.354 Ton

b.Pupuk Hayati Cair               : 949 Liter

Tahun 2023 :

a.Pupuk Subsidi                      : 24.354 Ton

b.Magnesium                           : 1.037 Ton

c. Asam Humat                       : 15 Ton

d. Pupuk Hayati Cair              :24.385 Liter

4. Penyediaan Sarana Pertanian (Alsintan)

Tahun 2021 :

a.Traktor Roda 2                                 : 23 Unit

b.Pompa Air                                        : 106 Unit

c.Cultivator                                         : 29 Unit

d. Rice Transplanter                            : 2 Unit

e. Hand Sprayer                                  : 10 Unit

Tahun 2022 :

a.Traktor Roda 4                                 : 14 Unit

b.Traktor Roda 2                                 : 37 Unit

c. Pompa Air                                       : 54 Unit

d. Cultivator                                        : 29 Unit

Tahun 2023

a. Traktor Roda 4                                : 2 Unit

b.Traktor Roda 2                                 : 9 Unit

c. Pompa Air                                       : 34 Unit

d. Cultivator                                        : 58 Unit

e. Rice Transplanter                            : 25 Unit

5. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian (Benih Padi)

a. 2021                                    : 6.791 Ha atau sebanyak 169.775 Kg

b. 2022                        : 4.030 Ha atau sebanyak 108.250 kg

c. 2023                        : 5.535 Ha atau sebanyak 138.375 kg

d. 2024                        : 10.300 Ha atau sebanyak 257.500 kg

Sedangkan untuk Kelompok Penangkar Padi, telah diberikan bantuan yang antara lain,

Benih padi dan sarana prasarana pra panen dan pasca panen dengan luasan bantuan, yaitu :

a. 2021                        : 20 Ha

b. 2022                        : 55 Ha

c. 2023                         : 45 Ha

d. 2024                        : 135 Ha

Selanjutnya dilaksanan program Gerakan Sawah Mandiri (Cetak Sawah) dengan luasan total 448,80 Ha,sebagaiberikut :

a. Tahun 2021             : 111 Ha

b.Tahun 2022              : 234,8 Ha

c.Tahun 2023              : 103 Ha

Upaya lain dalam meningkatkan produksi padi telah dilaksanakan peningkatan terhadap sumber Daya manusia (SDM) para petani lewat program pelatihan Ssejuta Petani dan Penyuluhan dari Kementerian Pertanian.(**Redaktur Media Online Sinarsergai.com Zuhari)