Hukum & Kriminal

Saldo M Banking Milik Nasabah Bank Sumut di Sei Rampah Senilai Rp 61 Juta Raib, Sugiono Lapor Polisi

×

Saldo M Banking Milik Nasabah Bank Sumut di Sei Rampah Senilai Rp 61 Juta Raib, Sugiono Lapor Polisi

Sebarkan artikel ini

SERGAI,Sinarsergai.com – Seorang Nasabah Bank Sumut Cabang Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sugiono
40) warga Dusun II Desa Liberia, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mendadak sok.

Pasalnya, Saldo M Banking
senilai Rp.61.000.000,- milik nya yang tersimpan di Bank Sumut Cabang Sei Rampah, hilang dalam hitungan menit.

Peristiwa ini kata Sugi, Selasa (15/10/2024), terjadi pada Kamis (3/10/2024), diperkirakan pukul 16.00 WIB.

“Awalnya ia ingin mengirim
uang kepada salah satu kios BRI link di Firdaus sebesar Rp 5.000.000 juta untuk sebuah kegiatan. Setelah mau kirim melalui M Banking Bank Sumut milik nya, saldo tidak mencukupi,”jelasnya.

Mengetahui kejadian mencurigai tersebut, ia cepat-cepat membuka Saldo M Banking Bank Sumut, eh ternyata benar isi saldo sisa Rp1.054.000,-. Kemudian saya
cek mutasi M. Banking ternyata sudah ada transaksi uang sebanyak 3 kali dengan jumlah sebesar Rp 20.000.000 juta dengan nama yang sama yaitu
di Bank Nationalnobu atas nama Nanang Suherman.

Kecurigaan pun semakin dalam disebabkan ia tidak mengenal nama tersebut. Kemudian ia langsung menuju ke Bank Sumut Cabang Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, tepatnya di Kota Sei Rampah.

Setiba di lokasi, dia meminta pihak Bank Sumut untuk segera memblokir M Banking maupun rekening pribadi saya. Setelah di cek saldo kembali ternyata sisa Rp 54.000 dan uang sebesar Rp 1.000.000 juga habis disikat.

Nah, saat disinggung wartawan,
apakah pernah melakukan pembelian online maupun membuka kiriman link melalui via WhatsApp maupun minta kode OTP. Sugiono menegaskan, bahwa terkait hal tersebut saya tidak pernah melakukan.

” Saya tidak pernah melakukan adanya pembelian melalui online maupun kiriman link via WhatsApp pribadi orang tidak dikenal dan meminta kode OTP, karena saya tahu kalau seperti itu adalah Hacker.”ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa
sebelum kejadian saya dapat kiriman WhatsApp dari pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tentang revisi data perusahaan saya dengan nomor Hp 6282258191966, kemudian saya mencoba menghubungi pihak DJP tersebut dan saling komunikasi dengan seorang wanita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *