40 Tahun Janda Tua Tinggal Digubuk Tepas Tanpa Aliran Listrik – Sinarsergai
Daerah

40 Tahun Janda Tua Tinggal Digubuk Tepas Tanpa Aliran Listrik

×

40 Tahun Janda Tua Tinggal Digubuk Tepas Tanpa Aliran Listrik

Sebarkan artikel ini
Teks foto : Menjelang malam hari Nurmawati memasang Lampu Teplok karena tidak ada aliran listrik di gubuk Reyok yang nyaris tumbang tersebut,Rabu (5/2/2025)

SERGAI,Sinarsergai.com- Sungguh sangat mengejutkan melihat kehidupan janda tua yang kini sudah berusia 60 tahun, tinggal di Gubuk Reyok terbuat dari dinding Tepas, tiang Pelepah Sawit tidak jauh dari kuburan muslim. Dalam rumah itu hanya ada sebuah cahaya yang keluar dari Lampu Teplok terbuat dari kaleng, botol kaca dan kain sebagai sumbunya sebagai alat penerangan. Aliran listrik sudah mencapai 40 tahun tidak ada sejak suaminya masih hidup hingga meninggal dunia. Ketidak mampuan ekonomi aliran listrik tidak pernah digunakan.

Sedihnya, lagi, memasak hanya menggunakan kayu bakar, jika cuaca hujan tidak bisa memasak. Kamar mandi berada di luar rumah dan kondisinya ala kadarnya tanpa ada dinding sebagai pelindung dan tanpa WC. Mirisnya lagi, saat ingin membuag air besar di malam hari, terpaksa menggali tanah yang lokasinya tidak jauh dari rumah gubuk. Kehidupan menyedihkan ini dijalani oleh Nurmawati janda tua yang tinggal di Dusun I Desa Mangga Dua,Kecamatan Tanjung Beringin,Kabupaten Serdang Bedagai,(Sergai),Sumatera Utara (Sumut).

Menurut pengakuan Nurmawati,Rabu (5/2/2025), rumah berbentuk Gubuk yang sudah miring berukuran 2 x3 meter didirikan secara gotongroyong bersama anaknya lelaki diatas tanah wakaf. Ia punya anak sebanayak 5 orang, 4 orang sudah menikah dan tinggal satu orang pria yang belum nikah dan itulah yang menemaninya saat tidur. Anaknya tidur di sebuah Gubuk Reyok hanya berjarak 5 meter tanpa listrik dan Gas Elpiji. Keseharian anaknya bekerja sebagai nelayan, terkadang ada membawa uang pulang dari laut, terkadang tidak ada sama sekali.

Teks foto : Inilah Gubuk Reyok terbuat dari dinding Tepas, tiang Pelepah Sawit dan berlantaikan tanah

“Gubuk yang nyaris tumbang ini terpaksa di tempatinya mencapai puluhan tahun lamanya karena kondisi ekonomi yang membuatnya. Makan sehari-hari terkadang sulit, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Bantuan dari Pemerintah Pusat yang ia terima hanya berupa beras dan uang selama tahun 2024, dua kali diterimanya. Ia tak menggunakan Gas Elpiji untuk memasak karena tidak mampu membelinya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *