SERGAI,Sinarsergai.com- Kecelakaan tunggal maupun tabrakan sesama kendaraan sering terjadi di Jalan Umum pada malam hari. Berusaha mencari sesuap nasi pun di malam hari menjadi terganggu dengan minimnya cahaya dari lampu jalan. Tiang besar dengan ketinggian mencapai 8 meter cukup banyak berdiri berjejer, namun bola lampu hanya berapa titik saja yang ada cahaya, jika pun ada mungkin sekitar 4 tiang saja,selebihnya gelap gulita seperti kita hidup kembali pada zaman tahun 1980-an dengan suasana sunyi dan gelap di jalan.
Negera Kesatuan Republik Indonesia baru saja dirayakan Dirgahayu ke 80 dan Kabupaten Serdang Bedagai kini sudah berusia 21 tahun, tapi ironisnya, cahaya lampu jalan hampir 3 tahun tidak kelihatan di tiang-tiang. “Sungguh menyedihkan sekali nasib yang dialami oleh masyarakat yang berdomisili di Dusun VIII Desa Sei Rampah,Kecamatan Sei Rampah,Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara,kata Nek Tukini (74) warga Dusun VIII Desa Sei Rampah,Selasa (2/9/2025).
Akibat malam gelap gulita tanpa cahaya lampu jalan, menimbulkan dampak terhadap aksi pencurian di dusun ini. Pantang silap sedikit, bola lampu di rumahpun menjadi sasaran. Kiranya kata Nek Tukini, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai punya perhatian dan kepedulian dengan masyarakat kalangan bawah ini, tolong dipasangkan lampu jalan ini, jangan hanya menerima hasil pungutan Pajak Penerangan Jalan (PPJ), tapi lampu jalan pun tidak ada.Keluh Nek Tukini.
Memang heran juga kata Heri julianus (48) warga Dusun VIII Desa Sei Rampah, masayarakat telah bayar pajak penerangan jalan, tapi pajak lampu yang mati mungkin terus dibayarkan selama ini. Aneh juga, Pemerintah saat ini sepertinya hanya memikirkan bagaimana menaikan pajak untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tanpa memikirkan betapa sulitnya masyarakat mencari sesuap nasi.
Meski sudah bayar pajak, tapi lampu jalan sudah tahunan tidak ada. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, tidak hanya sibuk menghitung penerimaan pembayaran pajak, tapi perhatikan dan bergerak cepat, jangan menunggu laporan di belakang meja. Dengarkan dan cek ke lapangan terhadap keluhan masyarakat kalangan bawah ini. Soalnya, gaji semua pegawai di Pemkab Sergai ini berasal dari masyarakat yang terus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penerangan Jalan (PPJ), Pajak Reklame, Pajak Pendapatan, Pajak Pertambahan Nilai, Retribusi, Pendapatan sah lainnya. Jadi, tolong perhatikan keluhan masyarakat kalangan bawah ini. “Sudah hampir 4 tahun kami merindukan cahaya lampu jalan di dusun ini.”tutur Heri dengan nada kecewa.(tim)
