MEDAN, Sinarsergai.com — Indikator utama mencintai Rasulullah SAW adalah keimanan. Nabi Muhammad sepanjang hidupnya membangun suasana kebatinan yang kuat, tidak hanya dengan umat pada zamannya, tetapi juga dengan kita hingga akhir zaman.
Demikian pesan Prof. Dr. H. M. Syukri Albani Nasution, Guru Besar UIN Sumatera Utara pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Fajar Ramadhan, Komplek JIP 2 dan Taman Johor Baru Medan, Jumat (5/9/25) subuh.
Acara diawali pembacaan ayat suci Alquran oleh Qori Ismail Nasution. Hadir dalam peringatan itu Ketua BKM Masjid Fajar Ramadhan Muhammad Syam Nasution, serta Ketua DPW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumut Ustadz Irhamuddin, M.A.
Dalam ceramahnya, Prof. Syukri menegaskan, kecintaan Nabi kepada umatnya begitu mendalam. Bahkan menjelang wafat, yang dipikirkan Rasulullah SAW adalah keadaan umatnya kelak. “Beliau bertanya kepada Malaikat Jibril tentang bagaimana umatnya di masa depan. Jibril menjawab, umatmu adalah umat yang hebat, umat yang tidak akan bergeser aqidahnya. Mendengar jawaban itu, barulah Rasulullah tenang,” ujarnya.
Ikatan batin yang terjalin itu, lanjutnya, menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan Nabi Muhammad SAW dengan umat Islam di segala zaman. Karena itu, peringatan Maulid Nabi harus dimaknai sebagai momentum memperkuat ikatan kebatinan dengan Rasulullah SAW. “Dengan memperkuat suasana kebatinan itu, berarti kita akan terus terhubung dengan Rasulullah, mencintainya dengan sungguh-sungguh, dan dengan begitu semakin dekat kepada Allah SWT. Akidah kita tidak akan bergeser hingga akhirat nanti,” papar Prof. Syukri.
Beliau menambahkan, hadis riwayat Abu Hurairah RA menjadi pengingat kuat bahwa Rasulullah SAW di akhirat kelak akan mencari umatnya. Pesan hadis itu, kata Prof. Syukri, mengajarkan agar setiap muslim terus menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan berharap dapat berkumpul bersama orang yang dicintai di akhirat. “Keimanan seseorang bertambah seiring dengan kadar kecintaannya kepada Rasulullah. Jadi mari kita terus memperkuat rasa itu, sebab semakin cinta kita kepada Rasulullah, semakin teguh pula cinta kita kepada Allah SWT,” ungkapnya.
