USU–Kesbangpol Sumut Perkuat Kolaborasi untuk Optimalisasi Program “Desa Bersinar” – Sinarsergai
Daerah

USU–Kesbangpol Sumut Perkuat Kolaborasi untuk Optimalisasi Program “Desa Bersinar”

×

USU–Kesbangpol Sumut Perkuat Kolaborasi untuk Optimalisasi Program “Desa Bersinar”

Sebarkan artikel ini

MEDAN,Sinarsergai.com – Universitas Sumatera Utara (USU) berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara, menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Penguatan

Kemitraan dan Kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah dalam Upaya Optimalisasi Desa Bersinar (Bersih Narkoba) Sumut.” Kegiatan yang berlangsung di Aula Nusantara, Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara, ini melibatkan pimpinan perguruan

tinggi, pemerintah daerah, serta perwakilan IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) LRPPN, Bantara, dan Titian Harapan.

Kegiatan dipimpin oleh Dr. Muhammad Arifin Nasution, S.Sos., M.SP (Ketua Tim PkM sekaligus Wakil Rektor II USU) bersama anggota Nana Dyki Dirbawanto, S.E., M.A.B dan Dr. Maulana Andinata Dalimunthe, M.A. Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Muhammad Arifin Nasution dan Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Mulyono, S.T., M.Si.

Menurut Dr. Muhammad Arifin Nasution, perguruan tinggi perlu meneguhkan peran sebagai change agent pencegahan narkoba melalui penguatan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. “Kami mendorong lima pilar strategis: kurikulum dan pembelajaran; layanan serta kesejahteraan mahasiswa; riset dan data analytics; kebijakan serta tata kelola; serta pengabdian dan ekosistem sosial. Dengan pilar ini, peran kampus menjadi terintegrasi, terukur, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Mulyono,

menegaskan pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak dapat berjalan sendiri; sinergi pemerintah daerah, perguruan tinggi, IPWL, komunitas, dan keluarga adalah kunci agar “Desa Bersinar” benar-benar hidup dan berkelanjutan.

Pada sesi pelatihan untuk peserta IPWL, Dr. Maulana Andinata Dalimunthe menyoroti

urgensi komunikasi terbuka, bahasa non-stigma, dan dukungan sosial dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. “Bahasa yang empatik membuka pintu bantuan. Komunikasi keluarga dan komunitas yang hangat terbukti meningkatkan help-seeking dan kepatuhan

rehabilitasi,” jelasnya.

Sementara itu, Nana Dyki Dirbawanto memaparkan model dan strategi kewirausahaan sebagai jembatan pemulihan ekonomi bagi penyintas dan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *