Aceh Tamiang, SinarSergai.com-Bencana Nasional akan lebih mudah dinyatakan saat bencana itu datang dari Alam (seperti Gempa, Tzunami, dan Gunung Meletus) karena harus diterima tanpa ada yang bisa disalahkan. Maka tsunami Aceh saat itu langsung bisa disebut bencana nasional.(18,12,2025).
Tapi untuk bencana yang berasal dari kerusakan lingkungan (atau hutan) seperti yang terjadi di Sumatera sekarang ini, walau korban dan dampaknya juga sangat luas membuat penderitaan rakyat, ada pertimbangan yang berbeda dan njelimed.
Pertimbangan itu tak hanya berdasar besaran kerusakan dan banyaknya korban yang terdampak, tapi juga terkait faktor siapa yang merusak lingkungan atau hutan yang menyebabkan bencana itu terjadi.
Karena jika benar ada perusakan lingkungan, pelakunya akan diidentifikasi atau dimintai pertanggung jawaban. Bisa secara hukum, sosial ataupun politik.
Jika dinyatakan bencana nasional maka bantuan asing akan masuk lebih leluasa. Keadaan akan makin terbuka siapa pelaku kerusakannya pun akan makin mudah diketahui dan tersebar. Investigasi tak hanya dilakukan kekuatan nasional tapi juga bisa pihak internasional.
Di situ resiko politik menjadi terbuka lebar, bisa mengena banyak pihak. Termasuk nama baik Indonesia. Nama baik tokoh tokoh dan perusahaan yang terkait. Bahkan nama baik para pejabat dan para mantan pejabat yang memberi ijin hingga terjadi kerusakan lingkungan itu. Jadi rumitkan dan sangat ruweettt.
Karenanya perspective penentuan itu bencana nasional atau bukan, sudut pandangnya tak lagi dari perspektif korban yg harus segera diselamatkan. Atau kerusakan yang terjadi di wilayah bencana dan dampaknya.
Tapi perspektif penentuannya adalah lebih atas kepentingan politik dengan konsekuensi dari status bencana itu. Itulah yang mengesankan terjadinya kedzoliman pada para korban yang terdampak luas hingga waktu yang cukup lama.
Dan kemungiinan besar Presiden tidak memperoleh informasi yang lengkap tentang persoalan besar dan rumitnya bencana ini. Atau memang tidak mampu berpikir jernih atau tidak mampu menangani beban kerja sebagai Presiden di negara yang sangat besar dan kompleks ini. Sungguh sangat menyedihkan.













