Mantan anggota DPRD Medan itu mempredikasi, pengorekan akan memakan waktu sekitar 2 bulan. Enceng gondok yang dibersihkan dari permukaan danau akan dikelola menjadi kompos. Sebab, salah seorang warga yang bermarga Rambe dan berdomisili dekat danau miliki alat untuk mengelola enceng gondok menjadi kompos. Dikatakannya, selama ini Rambe hanya mengambil enceng gondong yang berada di pinggiran danau karena tidak memiliki peralatan mendukung untuk mencapai tengah danau.
Usai pengorekan dan pembersihan danau dilakukan, jelas Akhyar, DKP Kota Medan langsung melakukan penataan untuk menjadikan sekitar kawasan danau menjadi indah dan menarik. Kemudian diikutin OPD terkait lainnya guna mewujudkan fungsi kawasan Danau Martubung sebagai hydrologis sekaligus menjadi lokasi wisata. Oleh karenanya Akhyar berpesan, warga sekitar harus mendukung upaya yang dilakukan Pemko Medan dengan senantiasa menjaga kebersihan danau dan tidak lagi membuang sampah ke dalamnya.
Di bawah teriknya matahari, Akhyar terus memantau proses pengerukan. Sesekali Akhyar memberikan instruksi kepada Kadis PU agar pengorekan yang dilakukan semakin maksimal. Sejumlah truk siap dipinggir danau untuk mengangkut lumpur hasil pengorekan. Di samping itu juga Akhyar meninjau drainase yang ada didekat danau dan tepat pembuangan sementara (TPS). Setelah Danau Martubung selesai direvitalisasi, diharapkan TPS tidak ada lagi di tempat tersebut, sehingga tidak ada lagi proses pembuangan sampah. Kemudian dua drainase yang tersambung dengan Danau Martubung harus dibenahi dan dibuat lebih cantik.
Pengorekan Danau Martubung juga diikuti dengan pembersihan semak yang berada di pinggiran danau, termasuk menumbang sejumlah pohon yang tidak produktif. Pengorekan dan pembersihan ini pun mendapat apresiasi warga sekitarnya, salah satunya Rambe (55). Pria paro baya yang telah bermukim puluhan tahun di kawasan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Plt Wali Kota.
“Kami sangat mengapresiasi atas pengorekan dan pembersihan yang diinisiasi Plt Wali Kota. Semoga dengan pengorekan yang dilakukan ini, Danau Martubung kembali menjadi kawasan resapan air sehingga mampu meminimalir genangan air yang terjadi jika hujan deras turun. Apalagi Danau Martubung akan dijadikan tempat wisata, tentunya ini sangat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitarnya,” ungkap Rambe. (mar)