Dari segi medis, Akhyar menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan terus melakukan pemantauan secara intensif melalui posyandu, guna memantau pertumbuhan dan kesehatannya hingga Alfred berusia 5 tahun. Dengan penanganan secara intensif, Akhyar berharap masalah stunting bisa diatasi. “Selain Alfred, ada beberapa anak lagi menderita stunting di Kelurahan Binjai ini. Mereka akan kita tangani dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Kadis Kesehatan Kota Medan Dr Edwin Effendi yang turut mendampingi Akhyar ketika mengunjungi kediaman Alfred menjelaskan, stunting secara nasional menjadi perhatian khusus. Untuk penderita stunting di Kota Medan, salah satunya Alfred, Edwin mengatakan, penanganannya akan melibatkan lintas sektoral.
Sedangkan Dinas Kesehatan, terang Edwin, segera memulihkan gizi Alfred dengan memberikan makanan tambahan dan terus melakukan pendampingan sehingga tercapai kesehatan yang mandiri. “Kalau cepat diketahui dan ditangani, insya Allah anak penderita stunting dapat diatasi,” ujarnya.
Sementara itu menurut Bu Ros (42) salah seorang petugas gizi Puskemas Desa Binjai, Alfred awalnya menderita gizi buruk saat berusia 1,7 tahun ketika pihak puskemas melakukan penjaringan. Setelah dilakukan penanganan secara intensif, kondisi Alfred pun mulai membaik dan kini sudah dapat berjalan.
Namun akibat stunting yang dialaminya, jelas Bu Ros, pertumbuhan Alfred pun terganggu. “Dengan usianya yang menjelang 2.8 tahun, tinggi tubuh Alfred hanya 86 cm. Seharusnya tinggi Alfred sesuai dengan usianya saat ini adalah 91,1 cm. Kita (puskesmas) akan terus mendampingi Alfred,” papar Bu Ros.
Sebelumnya, Rabu (26/2), Plt Ketua TP PKK Kota Medan Ny Hj Nurul Khairani Lubis telah mengunjungi Alfred lebih dulu. Ayahanda Alfred, Juned Manurung (42) sempat terharu karena tak menyangka istri Plt Wali Kota Medan datang untuk melihat kondisi kesehatan anak semata wayang tersebut. Dalam kunjungan tersebut, Ny Hj Nurul Khairani memberikan bantuan dari TP PKK Kota Medan. (mar)