Nah sambung Kadis Kominfo Sergai, selama ini pengujian dilakukan lewat rapid test, meski hasilnya diperoleh lebih cepat namun tingkat akurasinya tidak sebaik PCR.
Selain akurasi, efektivitas rapid test juga lebih rendah karena harus dilakukan lebih dari sekali dan ada peluang hasil negatif yang didapat keliru.
Masih kata Akmal, berbeda dengan test PCR lewat sample yang didapat dengan metode swab, tingkat akurasinya jauh lebih tinggi sehingga jelas lebih efektif.
Dengan adanya alat di laboratorium untuk melaksanakan test PCR yang hari ini diresmikan secara langsung oleh Gubernur Sumatera Utara H. Edy Rahmayadi, Soekirman berharap waktu tunggu pasien berstatus PDP bisa jauh lebih singkat.