Ditempat yang bereda Riduwan Rangkuti SPdI warga Dusun VII Desa Firdaus, sangat kecewa dan merasa terbebani dengan kenaikan tagihan rekening. Pasalanya setiap bulan hanya dikenai Rp.350 ribu, namun sejak Covid-19 ini tariff listrik malah naik melambung tinggi tanpa jelas rincian pemakaiannya. Pemerintah Pusat disarankan jangan buat kebijakan beri subsidi pembayaran terhadap pelanggan miskin jika tidak mampu menanggulanggi biaya tersebut dan jangan dilakukan subsidi silang. Ucapnya dengan nada kecewa.
Manajer Bagian Keuangan SDM dan Adm (KSA) Cabang PLN Lubuk Pakam Kabupaten Deliserdang Yasmir Lukman menjelaskan TDL (Tarif Dasar Listrik) tidak mengalami kenaikan Sejak Januari 2017. Untuk tagihan listrik bulan Maret – Mei 2020 merupakan rata-rata pemakaian 3 bulan sebelumnya, karena kegiatan baca meter oleh petugas dihentikan selama siaga Covid19 dan dibantu data foto kWh meter yang sudah dibaca petugas Baca Meter untuk tagihan Bulan Juni.
Sedangkan pemakaian listrik yang ditagihkan bulan Juni dan Juli 2020 adalah sudah sesuai dengan angka Stand Meter di rumah pelanggan saat ini. PLN memastikan tidak ada kenaikan Tarif Dasar Listrik yang ditentukan Pemerintah sejak 2017, dan tagihan bulan selanjutnya akan kembali normal sesuai pemakaian bulanan.
Bagi pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan listrik, hal ini dikarenakan diberlakukan nya WFH (Work From Home) bagi yang bekerja dan SFH (School From Home) bagi an-anak yang sekolah. Hal ini menyebabkan peningkatan pemakaian listrik di rumah. Intensitas penggunaan elektronika di rumah menjadi bertambah bila dibandingkan masa-masa normal sebelum pandemi Covid 19 menyebar.
Bagi pelanggan yang mengalami lonjakan kenaikan tagihan listrik sebutnya, telah disediakan di Unit Unit PLN terdekat posko pengaduan untuk melayani pelanggan. Dipersilahkan kepada semua pelanggan yang mengalami Lonjakan unuuk melapor ke Posko pengaduan di unit terdekat. Jelas Yasmir.(R-03)
Sei Rampah, 20 Juli 2020
Zuhari
Redaktur02 
Redaktur