Sergai,Sinarsergai.com – Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) telah sepakati bahwa arah pembangunan daerah adalah Sapta Dambaan (Sapda) yang isinya diantaranya sekolah mandiri,terampil,kedua masyarakat sehat dan religius, kemudian ketiga pertanian berkelanjutan, keempat Infrastruktur terintegrasi, kelima ekonomi berdaya saing, keenam wisata maju, dan terakhir ketujuh ada inovasi untuk pengelolaan birokrasi dambaan.
“Semua perangkat pemerintahan harus mampu menerjemahkan Sapda dengan terukur dan terarah. Ada konsistensi dan integrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).”
Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bisa merancang program yang sederhana terukur dan terarah. Jangan mikirkan banyak-banyak karena nanti bingung dan terhambat dengan anggaran. Cari satu yang terkoneksi dengan lainnya dan manfaatnya juga terasa. Bahkan bisa program tidak pakai anggaran, caranya dengan CSR libatkan pihak ketiga. Bahkan ada program yang bisa menghadirkan anggaran.
Hal ini disampaikan Konsultan Komunikasi dan Tata Kelola Pemerintahan OS Institute, H.Usman Effendi Sitorus yang akrab disapa Usman Effendi Sitorus dalam pertemuan Finalisasi Rancangan Rencana Strategi (Renstra) Perangkat Daerah tahun 2021 di Aula Sultan Serdang, Rabu (2/6/2021).
Dikatakan Ustor, konektivitas atau saling berkesinambungan antara program kerja dinas satu dan dinas lainnya menjadi penting, dan semakin besar peluang disepakati.Imbuhnya.
Hadir dalam kegiatan,Wakil Bupati Adlin Tambunan dan Sekda
Faisal Hasrimy serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh perangkat daerah melalui zoom meeting.
Sementara itu, Bupati Darma Wijaya atau akrab disapa Wiwik mengingatkan kepada Kepala OPD yang hadir agar memperhatikan atau menjaga konsistensi antara RPJMD dengan Renstra perangkat daerah.
“Konsistensi ini penting agar semangat maju terus di RPJMD juga menjadi pijakan Renstra perangkat daerah. Sehingga janji politik kami bisa terealisasi,” katanya.
Diungkapkan Bupati, khusus di pertanian, jalan, infrastruktur dan pertanian harus jadi terdepan. “Belakangan ini hilangnya pupuk subsidi jadi masalah. Penyuluh harus bisa memberikan pengetahuan yang baik ke masyarakat. Harus pintar, jangan terpaku saja pada pupuk subsidi, karena pupuk subsidi juga kurang maksimal untuk tanaman,” ujarnya.(R-03)