Shaf Anak-Anak Hampir Sama Dengan Dewasa,Sekretaris PPP Sumut : Itu Ciri-Ciri Masjid Agung Sergai Mulai Makmur – Sinarsergai
Blog

Shaf Anak-Anak Hampir Sama Dengan Dewasa,Sekretaris PPP Sumut : Itu Ciri-Ciri Masjid Agung Sergai Mulai Makmur

×

Shaf Anak-Anak Hampir Sama Dengan Dewasa,Sekretaris PPP Sumut : Itu Ciri-Ciri Masjid Agung Sergai Mulai Makmur

Sebarkan artikel ini
Teks foto : Shaf anak-anak hampir sama dengan orang dewasa saat Solat Isya dan Tarawih di Masjid Agung Sergai, Rabu (27/4/2022) di Desa Firddaus,Kecamatan Sei Rampah

Sergai,Sinarsergai.com – “Suatu kebangaan bagi kedua orang jika anak-anaknya yang merupakan generasi penerus tersebut menjadi anak yang soleh dan soleha. Keinginan anak-anak turut ikut bersama orangtuanya menunaikan ibadah Solat di Masjid Agung Sergai di Bulan Suci Ramadhan ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga dan baik sebagai pendidikan nyata, meskipun dalam pelaksanaannya anak-anak ini belum sempurna.” Disinilah peran orangtua untuk mengajari dengan rasa sabar dan secara bertahap, sehingga anak-anak tersebut dapat memahami dengan benar pelaksanaan ibadah solat secara berjamaah.

Kehadiran anak-anak malam ini di Masjid Agung Sergai pada Rabu (27/4/2022), melaksanakan Solat Isya dan Tarawih hampir sama Shafnya dengan orang dewasa menjadi kebahagiaan tak terhingga. Ini suatu permulaan yang cukup baik untuk memperkenalkan Masjid Agung Sergai yang merupakan icon Kabupaten Sergai terhadap generasi penerus.

Nah, menurut Sekretaris DPW PPP Sumatera Utara (Sumut) H.Usman Effendi Sitorus S.Ag, M.AP, yang dijumpai usai Solat Tawarih di Masjid Agung, menuturkan jika sudah banyak anak datang ke Masjid Agung menunaikan ibadah solat, itu sebagai salah satu pertanda maupun cirri-ciri Masjid Agung tersebut mulai makmur. Justru itu, kita menghimbau pengelola Masjid maupun jamaah agar tidak memarahi anak-anak yang datang ke masjid dan mengusirnya.

“Kita berharap jamaah maupun pengurus masjid sabar menghadapi anak-anak. Janganlah langsung di marahi dan diusir dengan alasan dapat menganggu kekhusukan jamaah lain yang sedang melaksanakan ibadah. Dikhawatirkan rasa sakit hati anak-anak yang dimarahi terus membekas dalam hati, sehingga saat mereka dewasa menimbulkan rasa trauma dan menjadi takut datang ke masjid. Sementara kita ingin mendidik mereka agar rajin datang ke masjid menunaikan ibadah Solat wajib dan sunat. Untuk mewujudkan itu tentunya butuh waktu dan kesabaran.”

Mengutip dari kisah Rasulullah SAW, bahwa Baginda Rasul pernah turun dari mimbar hanya untuk mendekati cucunya yang sedang berlarian di area masjid lantas menggendongnya dan kembali melanjutkan khutbah. Artinya, perlu keteladanan dan kesabaran dalam menghadapi anak-anak sehingga mereka bisa memahami dengan benar dalam melaksanakan ibadah berjamaah dan fungsi dari masjid tersebut.Ucap Usman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *