4 Mantan Pelajar SMAN8 Medan Jadi Saksi Sidang Dugaan Korupsi Dana Bos SMAN8 Medan – Laman 2 – Sinarsergai
Blog

4 Mantan Pelajar SMAN8 Medan Jadi Saksi Sidang Dugaan Korupsi Dana Bos SMAN8 Medan

×

4 Mantan Pelajar SMAN8 Medan Jadi Saksi Sidang Dugaan Korupsi Dana Bos SMAN8 Medan

Sebarkan artikel ini

Masih pada persidangan tersebut, saksi juga menyebutkan bahwa saat penagihan terdakwa sempat mengeluhkan dana yang dana bos yang belum keluar. “Ntah dari mana uangnya, terpaksa minjam lagi atau pinjam dulu uang komite untuk menutupi sementara pengeluaran,” ucap Tri meniru perkataan Jonggor pada waktu saat menagih pembayaran.

Ucapan saksi sempat juga dibantah oleh terdakwa saat dikonfrontir, karena tidak ada mengucapkan hal tersebut. Namun saksi tetap pada kesaksiannya, karena ia masih ingat. 

Dihadapan majelis hakim dan Penuntut Umum Kejari Medan Fauzan, Tri menyebutkan dalam pencicilan tersebut dari sepuluh kali pembayaran cicilan paling besar senilai Rp50 juta dan paling kecil senilai Rp10 juta. Begitu saat menjawab pertanyaan majelis hakim tentang rekanan yang mengerjakan di SMAN 8 Medan sepengetahuan hanya dengan Puan.

“Hanya dengan Puan saja, namun dengan pekerja teknisi dari pihak Puan tidak pernah bertemu,” ucapnya. 

Sementara keempat mantan pelajar SMAN 8 Medan menyebutkan bahwa mereka tidak melihat komputer pada tahun 2015, dan kalau belajar komputer hanya teori saja dari buku. “Jadi kami ini belajar hanya teori saja dan tidak pernah praktek,” ucapnya. 

Namun ketika anggota Majelis hakim Rurita Ningrum, menanyakan apakah para keempat saksi saat berstatus pelajar apakah pernah melihat puluhan komputer yang datang.

Dari keempat mantan pelajar SMAN8 Medan yang menjadi saksi, yakni Farmer, Sofia, dan Josua hanya Dina lah pernah melihat orang yang datang melihat orang mengantar komputer. “Pernah lihat ada komputer datang namun tidak tahu berapa persis jumlahnya,” ucapnya. 

Tapi keempat juga menuturkan saat UNBK di 2017, sudah ada komputer dan semuanya bisa dipergunakan baik saat simulasi maupun UNBK.

Saat menyasar ke pertanyaan apakah mereka pernah melihat Tri mengerjakan jaringan kelistrikan di SMAN8 Medan, hanya dina lah yang melihat. Dimana pengakuannya karena ia disuruh oleh ibunya Nurida merupakan penjaga sekolah untuk membuatkan kopi.

Sementara selain Dina, Josua dalam kesaksian sempat bertemu dengan Tri, saat pemasangan kabel disekolah. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *