Sebagai salah satu contoh yang tidak bisa bersinergi di Fraksi itu tentang penempatan Pimpinan AKD, selain kita harapkan proporsional, gantian lah untuk memimpin AKD, kan tak bagus kalau terlalu serakah. Ujarnya.
Inilah buktinya, pengangkatan Ketua Fraksi DPS kemaren tak tahu kita, “kawantu” tiba tiba jadi ketua fraksi, tak ada dokumen Partai Gabungan (FDPS) untuk penetepan dia, tapi yaudahllah, kita ngalah aja.
Belum lagi ada usulan dari DPS secara tertulis disampaikan kepada Sekwan tertanggal 20 April 2022, terkait pimpinan AKD untuk periode 2022-2024, diusulkan tanpa terlebih dahulu menggelar rapat internal fraksi di DPS (Partai Demokrat,PPP dan PKS). Tegas Labuhan.(red)