Disebutkan, sebelum republik berdiri, RS HKBP Nainggolan sudah ada sejak 1938.
Bahwa misi penginjilan di tanah Batak dapat berhasil, lantaran Nommensen turut membawa pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Hinsa mengharap Pemkab memberi dukungan khususnya terkait proses perizinan pembangunan, sumberdaya manusia, infrastruktur dan hal-hal lain untuk mempercepat pembangunan selesai dimasa kepengurusan Yayasan Kesehatan HKBP yang tersisa 2 tahun lebih.
Sementara itu pengurus yayasan kesehatan Nursinta Sinambela SE. MMTI, Dr. Sanco Simanullang ST MT IPM ASEAN Eng, dr. Bonar Sinaga SpOG dan direktur Rumah Sakit HKBP Balige memaparkan proposal rencana pembangunan RS HKBP Nainggolan, perkembangan yayasan kesehatan HKBP dan kondisi kemajuan capaian Rumah Sakit Balige.
Kegiatan dilanjutkan tanya jawab, diskusi, diakhiri sesi foto bersama.(ac/rel)