Karena itu mereka ingin mempertanyakan kepada Ketua DPRD Dairi saat berada di halaman Kantor Bupati, petani meminta bertemu dengan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.
Mereka berteriak pemerintahan Eddy Keleng Ate Berutu dan Jimmi Sihombing gagal mewujudkan pertanian berkelanjutan, Agri Unggul hanya slogan.
Karena Bupati tak kunjung keluar, petani pun memaksa dua anggota DPRD Dairi menjemput Bupati Dairi ke ruangannya.
Sayangnya bupati juga tidak berada di tempat, DPRD hanya bertemu dengan Sekda, Budianta Pinem.
Sekda bersama Anggota DPRD Dairi keluar dari ruangan menemui petani.Sejumlah keluhan di utarakan petani.
Terkait PT Gruti, petani juga mengaku sudah beberapa kali melakukan audensi bahkan sampai RDP di kantor DPRD.
Petani di imingi dengan dukungan politik, tapi katanya dukungan itu bohong.
“Kami sudah beberapa kali mempertanyakan ijin PT Gruti, sampai hari ini tidak ada menyatakan hal yang pasti,” kata Pangihutan Sijabat.
Warga Parbuluan VI itu mengatakan setelah dibentuknya pansus, DPRD berjalan ke beberapa instansi dan mereka mendapat jawaban PT Gruti tidak ada.
Sekarang di katakan ada 50 hektar lahan di desa Sileu-leu Parsaoran rusak. Kawasan Hutan di daerah itu katanya di rambah. Kayu-kayu di olah kemudian di bawa keluar.
“Kayu olahan itu kalau kita lihat orang somil bilang ukuran 2 x 6, ada juga yang papan, ada juga yang 2 x 4, kita nggak tau dibawa kemana itu kayu, namun yang jelas itu lah yang kami temukan di lokasi,” tutur Pangihutan.
Aksi petani berlangsung hingga Sore.Petani tetap memaksa bertemu Bupati Dairi.
Aksi berakhir setelah Bupati Dairi mau menemui para petani dan berjanji akan mempelajari tuntutan para petani.
Meski demikian jawaban Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu di anggap sangat normatif dan tidak memuaskan petani. Mereka berencana membuat surat bertemu Presiden.
“Saya pikir sudah selesai tidak ada lagi hal yang urgen yang kita sampaikan karena kita sudah tau sikap bupati kita hari ini,” kata Duat Sihombing saat berorasi.
Aksi di akhiri dengan membersihkan sampah di lokasi aksi demo depan kantor Bupati Dairi. (ril/Rd).