Blog

Terkesan Amburadul, Warga Tanam Padi di Jalan Denai

×

Terkesan Amburadul, Warga Tanam Padi di Jalan Denai

Sebarkan artikel ini

Medan, Sinarsergai.com – Sebagai bentuk protes dampak pelaksanaan proyek revitalisasi drainase dikawasan Jalan Denai yang terkesan amburadul, sejumlah elemen masyarakat yang tergabung Gerakan Mahasiswa Peduli Transparan Sumatra Utara (GMPET) Sumut, melaksanakan aksi unjukrasa menanam padi diatas tumpukan tanah bekas galian parit, Kamis (29/12/22)

Selain memprotes dampak debu dan berlumpur saat hujan, elemen masyarakat GMPET Sumut, meminta tanda tangan warga di sekitar lokasi proyek yang terkena dampak pembangunan.

Sejumlah warga mengeluhkan debu jalanan yang membuat sesak pernafasan, belum lagi akibat proyek tersebut berimbas pada pipa aliran tirtanadi sempat putus. Bahkan beberapa pekan lalu saluran pipa gas warga sempat mengalami gangguan.

Sebagaimana disampaikan kordinator aksi, Rozi, menyampaikan bahwa sebagai lembaga sosial kontrol masyarakat, banyak menerima pengaduan warga yang keberatan akibat proyek revitalisasi, terlebih yang mempunyai usaha berkurang omset penghasilannya. 

Ia menilai pihak kontraktor tidak profesional dalam melaksanakan pengerjaan dengan masa waktu 170 hari kerja, dimana tinggal dua hari lagi berakhir 2022. Sementara dapat dilihat pekerjaan belum selesai dan material masih menumpuk di pinggir jalan hingga menyusahkan akses warga yang rumah atau tempat usahanya tertutup tumpukan material UDitch. 

“Sehingga kita berharap kepada Walikota Medan, Bobby Nasution untuk menindaklanjuti proyek revitalisasi dikawasan Jalan Denai simpang Jalan Mandala By Pass hingga ke Jalan Datuk Kabu, Jalan Jermal I di depan SPBU Jalan Pasar Merah, Jalan Seksama,” ucapnya. 

Selain itu, lanjut Rozi bahwa Jalan Denai  merupakan akses utama yang menghubungkan ke Kecamatan Medan Amplas dan Kabupaten Deli Serdang yang menuju akses Bandara Internasional Kualanamu. 

Ia menduga banyak kesalahan teknis yang dilanggar bila diperiksa satu persatu dari kegiatan proyek yang dilaksanakan ini, baik dalam penanggulangan limbah material proyek, pembuatan rambu lalu lintas, pengaturan tata letak material, pembuatan shop drawing dan sebagainya hampir semua SOP Juknis proyek diabaikan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *