Usai Tahlilan, Ratusan Warga Sedih Saat Dengar Ungkapan Bupati Sergai – Sinarsergai
Blog

Usai Tahlilan, Ratusan Warga Sedih Saat Dengar Ungkapan Bupati Sergai

×

Usai Tahlilan, Ratusan Warga Sedih Saat Dengar Ungkapan Bupati Sergai

Sebarkan artikel ini
Teks foto : Bupati Sergai H. Darma Wijaya menyampaikan kisah almarhum Abangda Agusni Herwansyah semasa hidupnya sangat royal dan suka sedekah bahkan jadi tulang punggung keluarga,Jum'at (13/1/2023) usai tahlilan

SERGAI,Sinarsergai.com – Ratusan warga yang berasal dari berbagai tempat tinggal termasuk luar Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), terlihat memadati halaman rumah almarhum Agusni Herwansyah abang kandung dari Bupati Sergai H. Darma Wijaya di Dusun II Desa Manampang Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Sergai,Sumatera Utara (Sumut), Jum’at (13/1/2023) usai solat Isya.

Almarhum menghembuskan nafas terakhir diusia 57 tahun pada Rabu (11/1/2023) sekira pukul 00.30 WIB di rumahnya.

Bupati Kabupaten Sergai H. Darma Wijaya mewakili pihak keluarga menuturkan rasa sedih mendalam dan merasa kehilangan Abangda tercinta. Semasa hidup almarhum kata Darma Wijaya dengan nada sedih, beliau sangat banyak membantu keluarga,terutama ibunda tercinta yang saat itu telah ditinggalkan ayah untuk selama-lamanya, karena meninggal dunia diusia 54 tahun dan saat itu ayah masih aktif bekerja di Perkebunan Sarang Giting.

Ayah meninggal dunia sambung Darma Wijaya dengan nada terbata-bata, saya masih kecil sehingga almarhum yang menggantikan ayah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk untuk sekolah adik-adiknya, termasuk saya. Almarhum merupakan abang saya nomor 4 dari 7 bersaudara.

Sedangkan saya sebut Darma Wijaya yang akrab disapa Wiwik merupakan anak nomor 6.
Almarhum semasa hidupnya sangat loyal dan suka bersedekah, meskipun uangnya tidak ada, beliau berani berutang untuk membantu orang lain. Apalagi di warung Kopi dan Rumah makan, beliau tak malu-malu berutang demi membayar makan orang lain.

Begitu juga di dalam keluarga, almarhum sangat baik dan saya sangat banyak dibantunya hingga menuntaskan pendidikan tingkat SMA. Sungguh saya dan istri Hj. Rosmaida Saragih bersama keluarga merasa kehilangan almarhum. Namun, kami ikhlas melepasnya sebab ini sudah kehendak Allah SWT. Ucap Darma Wijaya sambil mengusap air mata.

Suasana spontan menjadi hening dan banyak jamaah tahlilan mengusap kedua bola matanya karena sedih mendengarkan kisah almarhum.

“Hidup Itu Sangat Pendek dan Singkat”

Menurut Imam Al-Ghazhali bahwa usia manusia yang hidup di dunia fana ini seperti jarak solat, Adzan dan iqomah. Berapa lama kita menunaikan solat sunat, berapa kita iqomah dan adzan. Bahkan menurut sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab, usia manusia di dunia ini ibarat waktu kita membuka dan menutup pintu saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *