Dandim DS Bersama Forkopimda Deli Serdang Melaksanakan Sholat Idul Fitri di Lapangan Tengku Raja Muda – Laman 4 – Sinarsergai
Blog

Dandim DS Bersama Forkopimda Deli Serdang Melaksanakan Sholat Idul Fitri di Lapangan Tengku Raja Muda

×

Dandim DS Bersama Forkopimda Deli Serdang Melaksanakan Sholat Idul Fitri di Lapangan Tengku Raja Muda

Sebarkan artikel ini

Kebersamaan dan persatuan umat menjadi prioritas utama. Seperti kata pepatah “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”.

Sikap seperti inilah yang dikembangkan oleh Rasulullah SAW beserta para sahabatnya, sehingga Islam kemudian berkembang secara luas menjadi kekuatan intelektual, ekonomi, dan politik. Islam menjadi negara adikuasa yang cukup disegani yang menguasai hampir 2/3 belahan dunia pada masa itu.

Tentu kita rindu dengan suasana umat Islam seperti itu di mana citra Islam begitu tinggi, tidak banyak lagi yang meminta-minta, tidak banyak lagi orang-orang yang susah. Masyarakat disibukkan dengan kegiatan pemberdayaan sesama, bukan sibuk beramai-ramai meminta belas kasihan orang lain.

Sambil mengemundangkan takbir Allah hu Akbar, Allahhu Akbar, Allahhu Akbar Walillahilhamd Kaum Muslimin Jamaah Shalat Id Yang Dirahmati Allah SWT.

Dikatakannya, Allah SWT adalah zat yang maha adil, zat yang maha pengasih lagi maha penyayang. Oleh sebab itu Allah sangat menyayangi hamba-hambaNya yang menyebarkan kasih, mengasihi orang lain sebagaimana mengasihi diri sendiri.

Dalam hadis lain dinyatakan “Sesungguhnya sebaik baik orang di antara kalian adalah yang pahng baik akhlaknya.” (HR Bukhari no. 6033) Sebaliknya Allah sangat merka kepada hambanya yang pilih kanih, mementingkan diri sendiri, sehagarmana dicantohkan pada riwayat berikut Ini.

“Suatu ketika, Nabi Musa berjalan menuju gunung Tursina tempat ia menerima Perintah-perintah Tuhan. Ia bertemu dengan seorang ‘abid (ahli inbadah), Abid tersebut berkata kepada Musa. “Hai Nabi Allah, pasti engkau ingin menemui Tuhan, tolong sampaikan bepadaNva surga tingkat berapa tempatku di akhirat kelak”, Musa menjawab: “Bagaimana engkau dapat memastikan bahwa dimmu masuk surga”. Abid tadi berkata kepada Musa: “Bagaimana tidak wahai Nabi Allah, aku berkhalwat (menyendiri) sudah 40 tahun. 

Selama itu aku tidak pernah melakukan dosa. Aku telah meninggalkan segala-galanya. Yang saya lakukan hanya berzikir, dan berihadah kepadaNya. Aku hanya makan kalau ada daun yang jatuh ke pangkuanku. dan mimum ketika hujan datang. Tidak pantaskah aku masuk surga. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *