Masalah stunting menjadi persoalan bersama dan serius untuk ditangani. Kondisi ini tidak bisa dipandang sebelah mata,sebab Stunting ini bisa berdampak terhadap terjadinya gangguan pada Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya terhadap generasi muda sebagai generasi penerus bangsa dan tanah air Indonesia yang kita cintai. Stunting ini juga bisa berdampak terhadap kematian bagi anak usia dini.
Tentunya harus kita sadari bersama bahwa mengatasi masalah stunting ini sangat penting. Dengan tidak ditemukan nya lagi anak-anak yang alami stunting di tahun 2024 nantinya di seluruh desa di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, (Sumut), maka dengan mudah bagi kita semua mewujudkan dan melahirkan generasi penerus yang cerdas dan berkualitas.
Hal ini tentunya dapat dilakukan oleh kaum ibu pencegahannya sejak bayi di dalam kandungan dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang bergizi.
Sosialisasi dan pencegahan terus melibatkan berbagai lapisan masyarakat sehingga mudah melaksanakannya. Langkah tersebut sebagai bukti serius dari Bupati Sergai H. Darma Wijaya dan Wakil Bupati Sergai H. Adlin Yusri Umar Tambunan dalam mengatasi permasalahan stunting.
Berkat kerja nyata Pemkab Sergai dengan menggandeng tangan dan bersama masyarakat, penurunan terhadap angka stunting berhasil dicapai meski bertahap.
Keberhasilan itu tidak sekedar dalam tulisan saja, namun dapat di lakukan pengecekan di lapangan. Menurut data yang diperoleh, bahwa pada 2019, prevalensi stunting di Kabupaten Sergai mencapai angka 36,2%. Sedangkan pada tahun 2021 angkanya menurun menjadi 20%.
Penurunan ini terus digaungkan dengan melahirkan berbagai program untuk pencegahannya.
Masalah ini juga ternyata menjadi skala prioritas bagi Pemkab Sergai dan telah dimasukan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) pada tahun 2020-2024.
Dengan demikian, masalah ini bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemkab Sergai saja, tentunya peran serta masyarakat luas sangat diharapkan untuk ikut serta melakukan pencegahan Stunting sejak dini.