“Perguruan tinggi lah yang harus bisa kerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah kabupaten/kota juga industri, bagaimana agar lulusan Untirta di Banten kita sudah otomatis bisa diterima oleh perusahaan industri yang ada di Banten,” tegas Anang.
Ditempat yang sama, Rektor Untirta yang kembali menjadi kandidat calon Rektor Untirta masa jabatan 2023-2027, Prof. Fatah Sulaiman, dihadapan para peserta diskusi menyatakan para kandidat haruslah bersaing dengan gagasan dan ide untuk kemajuan kampus ternama di Banten itu.
“Sekarang kan dipantau secara nasional. Banyak contoh Perguruan Tinggi Negeri diwarning crash, kalo ada indikasi kecurangan tidak akan segan-segan Pak Menteri membatalkan menjadi rektor,” tandasnya.
Masih dalam diskusi penggiat media yang merupakan owner dari media online Fakta Banten Ahmad Fauzi Can mengatakan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga etik dan Etik itu menjadi standar moral bagi seluruh akademika.
Sementara itu Tokoh Pers Banten yang juga menjabat Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menegaskan bahwa calon rektor Untirta adalah pihak yang tidak memiliki track record negatif seperti terlibat dugaan tindak pidana, pencabulan, plagiarisme, penggelapan kendaraan, suap penerimaan mahasiswa, korupsi dan lainya. “Karena nantinya jika calon-calon yang bermasalah tersebut terpilih, secara moral senat yang memilih jugalah yang harus ikut bertanggungjawab,” pungkas Firdaus.(ril/R-04)