Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Prabowo Mania 08/Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menampik isu yang menyebutkan Prabowo bakal mendirikan negara khalifa bila terpilih menjadi Presiden RI.
“Saya Kristen Protestan, kakak saya Katolik, dan banyak juga yang Islam. Jadi tidak mungkin beliau mau mendirikan negara Khalifa. Apalagi sejak awal karir beliau di tentara sejak tahun 70an, sudah mendedikasikan untuk membela negara sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ungkap Hashim.
Hashim juga bercerita bahwa sikap Prabowo yang bergabung pada Kabinet Joko Widodo 2019-2024 karena untuk kepentingan bangsa dan negara. Prabowo, katanya, tidak ingin pendukungnya terlibat konflik perang saudara seperti di Yaman dan Libya.
“Beliau bersedia menjadi bawahan Presiden Joko Widodo walaupun sebelumnya merupakan rival dalam kontestasi Pilpres 20192024. Itu untuk kepentingan bangsa dan negara,” tukas Hashim seraya mengaku salah satu perjuangan Prabowo menjadi Presiden karena ingin mewujudkan Sila Kelima Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(Md/ril)