Disaksikan Kepala BP3MI Sumut dan Manajemen RS Prima Husada Cipta Medan, Pelaksanaan MCU Bagi Calon PMI ke Jepang Berjalan Lancar

By Administrator Agu 29, 2023

Belawan, Sinarsergai.com – Sebanyak 109 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dibidang keperawatan dan tenaga careworker yang akan berangkat ke Jepang  melaksanakan medical check up (MCU) di Rumah Sakit Prima Husada Cipta (PHC) Medan yang merupakan anak perusahaan PT Pelindo, Selasa (29/08/23).

Bahwa RS PHC merupakan salah satu dari enam rumah sakit di Pulau Sumatera yang ditunjuk oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat sebagai fasilitas kesehatan untuk pelaksanaan MCU Tahap 1 dan Tahap 2 calon pekerja migran. Pemeriksaan kesehatan Tahap I dilaksanakan mulai dari tanggal 25-31 Agustus 2023 dan untuk jumlah peserta yang melakukan MCU I di RS PHC Medan berjumlah 109 orang dari total 461 orang di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan langsung disaksikan Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Utara, Harold Hamonangan bersama Plt Direktur Utama Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan, Aprilla Dwison, SVP Operasional, dr. Ausvin Geniusman Komaini, M.H.Kes, CPOD, SVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Devi Windari, M Hum CPR CCM, SVP Keuangan dan Umum, Ahmad Sofyan, SVP SPI, Mikono Azhari, Kabag Penunjang Medik, Kordinator Medical Check Up, dr. Syafril Armansyah, Kabag Keuangan dan Umum, Rebecca Sibuea.

Saat melakukan kunjungan, Aprilla Dwison dan Harold sempat berbincang dengan beberapa peserta medical Check Up diantaranya Elisha asal Aceh dan Qawi Al Ghazali asal Tanjung Tiram, Batubara.

Disela-sela kegiatan Plt Direktur Utama Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan, Aprilla Dwison didampingi Kepala BP3MI Sumut, Harold serta SVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan RS PHC Medan, Devi Windari, M Hum, mengatakan suatu kebangaan karena telah dipercaya oleh pemerintah dalam hal ini BP2MI Pusat kepada Rumah Sakit Prima Husada Cipta (PHC) Medan untuk melaksanakan Medical Check Up bagi PMI yang mengikuti program G to G ke Jepang. 

Dikatakannya bahwa Rumah Sakit Prima Husada Cipta (PHC) Medan yang merupakan anak perusahaan Pelindo sebelumnya juga dipercaya melakukan medical check up (MCU) pekerja kelautan oleh Kementerian Perhubungan.

Aprilla Dwison juga memastikan MCU pekerja migran dilakukan sebaik mungkin dengan hasil yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan yang didukung dengan tenaga medis dan laboratorium.

Lebih lanjut, Plt Direktur Utama Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan, Aprilla Dwison mengatakan RS Prima Husada Cipta Medan memastikan MCU pekerja migran dilakukan sebaik mungkin dengan hasil yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Fasilitas laboratorium dan klinik RS Prima Husada Cipta Medan telah memiliki sertifikasi Pemantapan Mutu Eksternal Kementerian Kesehatan Rebublik Indonesia (PME Kemenkes RI). Selain itu, tenaga medis yang ditugaskan untuk melaksanakan MCU pun dipastikan berkompetensi.

Komitmen RS Prima Husada Cipta dalam mendukung program G to G ini juga diwujudkan dengan adanya one stop service medical check up di mana proses MCU bisa dilakukan pada satu ruangan yang sama sehingga mempermudah dan memastikan kenyamanan calon pekerja migran.

Senada dengan itu, Harold menyampaikan bahwa ini merupakan tindaklanjut kerjasama yang telah ditandatangani dengan BP2MI, dari hasil peninjuan yang dilakukan hasil sangat memuaskan. 

“Pelayanannya prima meski tetap melayani pasien yang berobat di rumah sakit ini. Selain untuk seleksi kesehatan dilaksanakan dua kali tahap pertama kemudian dilanjutkan dengan pelatihan dan tahap kedua dilakukan pemeriksaan kesehatan, setelah itu baru diberangkatkan ke Jepang,” ucapnya.

Jadi menurutnya, untuk Pulau Sumatera ada enam rumah sakit untuk melaksanakan Medical Check Up diantaranya Rumah Sakit Prima Husada Cipta (PHC) Medan yang merupakan anak perusahaan dari Pelindo yang melayani untuk calon PMI dari Sumatra Utara, Riau, dan Kepulauan Riau, Rumah Sakit Bunda Padang, untuk calon PMI dari  Sumatra Barat dan Jambi, Rumah Sakit Pelabuhan Palembang, untuk calon PMI dari Bengkulu, Rumah Sakit Pertamedika, untuk calon PMI dari Aceh, Rumah Sakit Advent Lampung dan Rumah Sakit Urip Sumoharjo Lampung, untuk calon PMI dari Lampung.

Masih dalam temu pers tersebut, SVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan, Devi Windari menyampaikan Rumah Sakit PT Prima Husada Cipta Medan dengan BP2MI Pusat yang menunjuk RS PHC Medan sebagai rumah sakit yang secara resmi dapat melakukan pemeriksaan pada pekerja migran yang akan diberangkatkan dalam program G to G (government to government) Jepang.

“Program G to G sendiri merupakan program pemerintah dalam bidang ekonomi untuk penempatan pekerja Indonesia ke negara tujuan yang telah bekerjasama,” ujarnya.

Dikatakannya, bagi kami moment yang luar biasa dalam mendukung program pemerintah dimana pekerja migran kita teruji dari sisi keterampilan maupun kesehatan saat bekerja diluar negeri.

Tentunya secara internal pihak rumah sakit telah berkordinasi untuk tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“PHC Medan sendiri memiliki ruangan khusus medical Check Up yang terintegrasi dari proses legislasi dan proses pemeriksaan kesehatan. Dan juga di Handel oleh dokter yang berkompeten dan komitmen dengan hasil pemeriksaan berkualitas dan bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan,”ujar Devi.

Kami berharap hasil pemeriksaan Fit, dan mereka ini bisa pergi ke Jepang dalam program G to G ini. Ini bukan hanya semata mendukung tapi bagaimana kita memastikan para duta bangsa sekaligus pahlawan devisa ini yang membawa nama Indonesia benar-benar bisa bekerja baik disana.

Sekali lagi ditegaskanya, pihak Manajemen PHC merasa senang menjadi bagian program pemerintah dan mereka bekerja baik disana,”ujar Devi.

Masih di sela-sela kunjungan pihak BP3MI Sumut, Kordinator Medical Check Up, dr. Syafril Armansyah menjelaskan adapun tahapannya peserta Pekerja Migran Indonesia yang ikut dalam program G to G ke Jepang ini dilakukan pemeriksaan selama empat jam dimana kita mulai dari register peserta dan assement pasien.

Dikatakanya hal yang paling sensitif untuk keberangkatan keluar negeri  seperti penyakit yang mudah menular seperti TBC, dimana cek sampel air liurnya kemudian dibawa ke Laboratorium lalu Rontgen dan puncaknya kesehatan fisik.Ini nanti sampai ke negara tujuan dapat melaksanakan pekerjaan dalam program G to G di Jepang.

“Proses pemeriksaan dilakukan secara premi, dimana para peserta datang ditempat dalam suatu ruangan dan tidak berpindah-pindah, sehingga peserta merasa nyaman dan kemudian hasilnya bisa diterima oleh para peserta tidak lebih dari 2X24 jam,” ujarnya. 

Sehingga apapun hasil pemeriksaan medisnya bisa dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, dari pantauan awak media, terlihat para calon pekerja migran ini sesampai dirumah sakit langsung memasuki ruangan administrasi untuk registrasi dan kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selama kegiatan pemeriksaan kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga berjalan lancar.(aac)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *