SERGAI,Sinarsergai.com – Masyarakat di Kecamatan Teluk Mengkudu,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai),Sumatera Utara (Sumut), masih mengeluhkan sulitnya memperoleh air bersih, meskipun Pemerintah Pusat telah menurunkan anggaran melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) lewat Kementerian PUPR RI di daerah ini dengan nilai uang mencapai Miliyaran Rupiah bahkan Puluhan Miliyar dengan cara bertahap.
Namun sangat disayangkan, program ini ternyata kurang memberi manfaat bahkan membuat sebahagian masyarakat kecewa juga jengkel,khususnya masyarakat yang berdomisili di Desa Sentang,Makmur dan Bogak Besar. Hal itu disebabkan lambatnya informasi terkait tidak berfungsinya pembangunan Pamsimas ke Bupati Sergai H.Darma Wijaya dan Wakil Bupati Sergai H.Adlin Umar Yusri Tambunan.
“Kita sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi hingga dua tahun lamanya. Jika informasi tersebut cepat disampaikan kepada pemimpin daerah ini, saya yakin masalah ini cepat ditanggapi dan tindaklanjuti untuk perbaikan. Ya, mungkin banyak “tidur” Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Kepala Desa dan diduga juga masih banyak menyampaikan hasil kinerja mempergunakan metode lama bak kata kerennya sekarang yakni ABS (Asal Bapak Senang).
Nah, melihat fenomena alam yang terjadi di Kecamatan Teluk Mengkudu dan sungguh memilukan juga menyedihkan ini, kata Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang juga mantan Sekretaris salah satu partai politik di daerah ini Zuhari,Kamis (14/9/2023), ia mengajak semua pengurus maupun anggota untuk dengan sukarela membantu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pembangunan di daerah ini yang mempergunakan uang Negara, bukan uang pribadi.
“Mari kita dukung program dan visi misinya Bupati dan Wakil Bupati Sergai yang sangat serius bahkan tanpa mengenal lelah ingin mewujudkan Sergai Maju Terus (Mandiri,Sejahtera,Religius). Ia berharap dapat semua pengurus dapat meluangkan waktunya setiap hari untuk berkeliling ke desa melakukan pengawasan terhadap Pamsimas, terkhusus pelaksanaan pembangunan MCK (Mandi,Cuci,Kakus) yang merupakan pembangunan sarana fasilitas umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga di desa yang bertaraf perekonomian rendah.