Heran Laporan Kliennya Diabaikan, Razman Pertanyakan Perlindungan Terhadap Investor Asing di Indonesia – Laman 2 – Sinarsergai
Daerah

Heran Laporan Kliennya Diabaikan, Razman Pertanyakan Perlindungan Terhadap Investor Asing di Indonesia

×

Heran Laporan Kliennya Diabaikan, Razman Pertanyakan Perlindungan Terhadap Investor Asing di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Meski merasa aneh, namun klien kami tidak mempermasalahkannya, namun belakangan klien kami merasa tidak nyaman dengan adanya intervensi, salah satu contoh, urai Razman pihak keluarga Surety meminta untuk bekerja sebagai staff dan setiap kebijakan selalu mendapatkan intervensi sehingga merasa tidak nyaman yang menyebabkan keributan.

Fatalnya lagi, klien kami justru mendapatkan tindakan penganiayaan dari pihak keluarga istri di 2015, namun waktu tidak melaporan kepada pihak kepolisian. Waktu pertimbangan memikirkan keutuhan keluarga dan terlebih telah memiliki seorang putri.

Dikatakan Razman, guna menghindari keributan berkepanjangan ia memilih keluar dari rumah yang dibelinya selama tiga bulan. Dan waktu itu, klien kami melihat Surety ada perubahan dan komitmen baru untuk berdamai maka klien kembali ke rumahnya tersebut.

Bukannya semakin baik, namun semakin memburuk hingga akhirnya klien kami pada 2022 menggugat cerai Surety ke Pengadilan Negeri Medan akan tetapi sebelum mengajukan gugatan cerai klien kami diusir dari rumah yang telah dibeli untuk Surety.

Maka setelah keluar akta cerai, klien kami menikah lagi dengan wanita yang satu negara dengan klien kami yakni India. Nah setelah menikah, tentunya membawa istri ke Indonesia dalam hal ini ke Kota Medan, tentunya perusahan yang dibangunnya itu tetap dijalankan. Sedangkan rumah yang dibeli istrinya tidak dipermasalahkan, justru klien kami mengontrak rumah namun masih berada di kompleks Setia Budi.

Masih menurut Razman, meskipun telah bercerai, kewajiban sebagai seorang ayah tetap menafkahi anaknya, untuk sekarang ini Rp5 juta perbulan, hal ini terjadi karena kondisi perusahan yang tak kondusif dikarena ada intervensi dari keluarga istri.

“Kalau dulu, klien kami masih memberikan uang sebesar Rp30 juta kepada istrinya, kalau sekarang karena situasi perusahaan tidak menentu menjadi Rp5 juta perbulan,”ucap Razman yang diiyakan oleh Ratan.

Dimana dalam perjalanan Surety meminta kepemilikan saham, dimana diawal akta pendirian itu tak ada, dan baru ada pada 2016, dimana mendapatkan saham 5 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *