Harga Sembako Melambung Tinggi,Ibu-Ibu Alami Penyakit Pusing Dan Darah Tinggi

By Sinarsergai Feb 25, 2024

SERGAI,Sinarsergai.com – Harga Sembilan bahan pokok (Sembako) seperti Beras, Gula, Minyak Goreng mengalami kenaikan cukup tinggi sehingga saar ini banyak kaum ibu mengalami penyakit Pusing Kepala dan darah tinggi. Keluhan ini langsung disampaikan oleh salah seorang kaum ibu Fitri (42) saat berbelanja di Pasar Tradisional Desa Pekan Tanjung Beringin,Kecamatan Tanjung Beringin,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Minggu (25/2/2024).

Sebelumnya kata Fitri lagi, diketahui harga beras perkilogram adalah Rp.13.000, gula dan minyak goreng Rp. 15.000, tapi pada saat ini harga beras perkilogramnya telah mencapai Rp. 15.000, gula dan minyak goreng Rp. 17.000, harga itu ditingkat grosir, beda lagi kedai-kedai biasa, mungkin harganya jauh lebih tinggi.Ucapnya.

“Kenaikan harga Sembako itu jelas menimbulkan penyakit Pusing Kepala dan Darah Tinggi, sebab, penghasilan suami terkadang tidak sesuai bahkan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan membeli Sembako tersebut. Ia berharap Pemerintah Pusat dan daerah ini dapat menurunkan harga Sembako yang semakin hari-semakin mengila saja.”

Keluhan juga diutarakan oleh Pedagang Sayur di Pasar Tradisional Desa Pekan Tanjung Beringin,Tumiyem (54), saat ini pembeli semakin sepi datang ke pasar ini sehingga berdampak terhadap penjualan dan pendapatan perharinya. Dalam sehari kata Tumiyem, ia bisa mendapatkan penjualan mencapai Rp.1,5 juta, namun dikarenakan kenaikan harga Sembako, pendapatan malah berkurang menjadi Rp.1 juta. Ungkapnya.

Masih penuturan Tumiyem, mulanya harga cabai perkilogram adalah Rp. 40.000, bawang merah Rp. 25.000 dan tomat Rp. 10.000, namun sekarang setelah kenaikan harga,harga cabai perkilogramnya adalah Rp. 70.000, bawang merah Rp. 38.000 dan tomat Rp. 15.000. Hal inilah yang membuat kurangnya pembeli di pasar tradisional Desa Pekan Tanjung Beringin

Harapan Tumiyem ia ingin harga sayur mayur kembali turun lebih tepatnya harga kembali normal karena jika harga terlalu jauh turunnya kasihan juga para petani yang tidak mendapat subsidi pupuk.(Ren)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *