Pantauan awak media di kantor Camat Hinai, Kamis, beberapa warga desa di Kecamatan Hinai selaku korban banjir kiriman dari kedua perkebunan tersebut, berteriak. ‘Gunakan hati nurani, agar permasalahan kebanjiran ini bisa terselesaikan,” ujar Ijen Yan, salah seorang perwakilan warga.
Menurutnya, saluran pembuangan air dari salah satu perkebunan di Desa Muka Paya lebih kencang mengalirnya ketimbang pistol polisi.
“Tolong pak, berikan solusi bagi warga dengan membuat pintu klep air di saluran pembuangan tersebut,” pintanya. Sementara itu, Ruslianto, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Sepakat di Desa Batu Melenggang mengaku kecewa karena Camat Hinai tidak hadir dalam rapat.
“Pihak Kecamatan Hinai mengundang pihak terkait. Namun, kami kecewa, karena tanpa alasan apapun dari perwakilannya, Camat Hinai tidak menghadiri rapat tersebut. Yang hadir hanya Sekcam mewakili Camat,” ketusnya. Padahal, sambung Ruslianto, persoalan yang disampaikan masyarakat sangatlah penting bagi pertanian dan permukiman warga yang terdampak banjir kiriman dari perkebunan PT LNK dan PT Buana Estate.
“Ketahanan pangan merupakan salah satu program Asta Cita dari Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto. Namun, kedua perusahan perkebunan kelapa sawit itu seolah tidak menghiraukan program tersebut, karena dampak dari saluran pembuangan air mereka (red; PT LNK dan PT Buana Estate) yang merendam lahan pertanian dan permukiman warga Kecamatan Hinai dibiarkan begitu saja tanpa solusi,” urainya.
Jika dibiarkan tanpa solusi, kata Ruslianto, maka kami warga Hinai akan menutup sendiri saluran pembuangan air dari kedua perusahaan perkebunan tersebut. Di tempat yang sama, salah seorang perwakilan perkebunan mengaku tidak bisa mengambil keputusan dalam rapat. “Persoalan yang disampaikan warga, akan kami sampaikan ke pihak direksi, sebab kami bukanlah pengambilan keputusan dalam rapat ini,” sebutnya.
Permasalahan saluran pembuangan air dari PT LNK dan PT Buana Estate berdampak pada ratusan hektar lahan pertanian di Kecamatan Hinai. Berikut sejumlah lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Hinai yang terdampak banjir kiriman dari kedua perkebunan tersebut :
1.Desa Paya Rengas, 20 Hektar
2.Desa Hinai Kanan, 15 Hektar.
3.Desa Kebun Lada, 15 Hektar.
4.Desa Suka Damai Timur, 35 Hektar.
5.Desa Muka Paya, 5 Hektar
6.Desa Baru Pasar VIII, 10 Hektar.