Mubazir, Pembangunan Dua Unit Gedung Pasar Rakyat Sei Rampah Habiskan Uang Mencapai Rp5,6 Miliyar – Sinarsergai
Daerah

Mubazir, Pembangunan Dua Unit Gedung Pasar Rakyat Sei Rampah Habiskan Uang Mencapai Rp5,6 Miliyar

×

Mubazir, Pembangunan Dua Unit Gedung Pasar Rakyat Sei Rampah Habiskan Uang Mencapai Rp5,6 Miliyar

Sebarkan artikel ini

SERGAI,Sinarsergai.com- Pembangunan Gedung Pasar Rakyat Sei Rampah sebanyak dua unit dilaksanakan dari tahun 2017 dan 2018 berlokasi di Desa Sei Rampah,Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai,Sumatera Utara (Sumut) mempergunakan uang bersumber dari APBN tahun 2017 dan 2018.

Pembangunan kedua gedung itu diperkirakan mencapai sebesar Rp 5.618.900.000,- yang telah dikucurkan oleh Pemerintah Pusat dari tahun 2017 – 2018 bersumber dari APBN. Kedua bangunan itu terdiri Gedung Blok A dan Gedung Blok B.

Kedua bangunan itu diperuntukan bagi para pedagang yang selama ini berjualan di Desa Sei Rampah yang berjejeran dengan toka-toko di Kota Sei Rampah. Perpindahan para pedagang itu dimulai dari tahun 2019 secara bertahap untuk memasuki Gedung Blok A. Begitu juga selanjutnya untuk Gedung Blok B, namun sangat disayangkan banyak Los yang ada di Gedung Blok B tidak di tempati oleh para pedagang dan diperkirakan hanya 10 orang saja dari jumlah ratusan unit los yang tersedia baru di tempati. Sedangkan kemarin saat dilakukan cek,Rabu (4/4/2025) di Blok B ternyata tinggal 2 pedagang saja di dalam yang berjaulan.

Sementara Yeyet salah satu seorang pedagang Cincau/Kulang Kaling di Gedung Blok A, Rabu (4/4/2025), menuturkan pedagang disini banyak yang sudah “Gulung Tikar” dan semakin terpuruk saja. Salah satunya saya, selama ini penjualan Cincau dari Bulan Puasa sampai lebaran tidak laku dijual sampai membusuk. Kalau di lapak yang lama di Kota Sei Rampah, 100 tong Cincau sebentar saja habis terjual. Kalau di Pasar Rakyat Sei Rampah ini, 10 tong Cincau seminggu pun tidak laku hingga membusuk.

Masalah keluhan pedagang ini sambungnya, sudah bolak balik dan sejak awal disampaikan, tapi tidak ada solusi dari pemerintah. Jadi wajar saja banyak pedagang yang tidak mau lagi jualan disini karena sepi pengunjung dan pembeli. Habis rugi terus pedagang bagaimana memutarkan modal. Semestinya Pemerintah Kabupaten Sergai saat itu tidak melakukan relokasi, tapi melakukan renovasi terhadap lapak yang lama pedagang, jika tidak direlokasi mungkin tidak banyak pedagang yang Gulung Tikar.Ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *