Namun di balik keberhasilan tersebut, muncul kekecewaan dari insan pers yang tidak mendapatkan tanggapan dari pihak kepolisian. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak dan Kasat Narkoba AKP Jonny H. Pardede, SH belum memberikan jawaban. Bahkan ketika awak media mencoba menemui langsung di kantor Satresnarkoba, petugas menyatakan bahwa sang Kasat sedang berada di luar dan meminta awak media untuk bersabar.
Ketertutupan ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat, mengingat kasus ini menjadi perhatian luas. Banyak pihak berharap agar proses hukum dilakukan secara transparan tanpa adanya perlindungan terhadap oknum atau pelaku lain yang terlibat. Penangkapan Tata Nabila diharapkan bukan menjadi akhir, tetapi pintu awal untuk membasmi sindikat narkoba di Pematangsiantar.
DPP KOMPI B dan masyarakat umum berharap, dengan ditangkapnya sosok yang diduga Ratu Narkoba ini, pihak Polres dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Langkah tegas, adil, dan menyeluruh dalam mengusut kasus ini sangat dibutuhkan demi menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba yang semakin merajalela.(rel)
