“Sehingga, Publik melihat Polda Metro Jaya dibawah kepemimpinan Irjen Pol Asep langsung tancap gas terus bertansformasi membawa Polri semakin dipercaya oleh masyarakat, kini Polri tidak lagi sekadar penegak hukum, tetapi juga perpanjangan tangan Polri yang merangkul, mendengar dan melayani masyarakat. Publik sangat mendukung perubahan nyata itu dan ini menjadi modal penting membangun citra positif Polri,” tegas Nasky.
“Meski begitu, Program ini perlu diiringi pelatihan dan sosialisasi yang masif baik itu bentuk pelayanan publik bagi anggota di pos jaga, dijalanan dan tempat lainnya. Kehadiran polisi tidak boleh hanya saat razia, melainkan hadir aktif memberikan edukasi, arahan, bahkan motivasi bagi pengguna masyarakat,” ucap Dia.
“Diperlukan kanal umpan balik publik agar masyarakat bisa menilai langsung kualitas pelayanan program Jaga Jakarta. Dengan begitu, perubahan akan berjalan konsisten dan terukur,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nasky berpendapat, Sinergitas dan soliditas antar elemen masyarakat sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal. Karena itu, dengan semangat memperkuat kamtibmas, jaga persatuan dan kesatuan NKRI menjadi ujung tombak semua komponen Bangsa dalam menghadapi segala bentuk dinamika yang berkembang di dalam negeri maupun internasional dengan lebih kuat dan efektif. “Dengan sinergi kolaborasi Polda Metro Jaya dengan seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat Kamtibmas dalam menghadapi situasi dampak global yang sulit, dianggap dapat teratasi dengan baik dan efektif. Dan kita semua harus menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” imbuh Nasky.
“Maka untuk itu, Kami juga mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda terus saling bergotong royong memperkuat hubungan yang harmonis antar berbagai elemen masyarakat guna mempercepat pembangunan dan kemajuan daerah,” tuturnya.(rel)