Divisi Humas Polri Presisi di Bawah Irjen Sandi Nugroho: Merawat Spirit Kebangsaan lewat Khataman Al-Qur’an
JAKARTA, Sinarsergai.com – Divisi Humas Polri kembali menunjukkan wajah humanis kepolisian Indonesia. Pada Sabtu–Minggu, 16–17 Agustus 2020, di Yayasan Daarul Qur’an Tangerang, personel Divisi Humas Polri bersama 80 hafiz dan hafizah dari berbagai daerah menggelar khataman Al-Qur’an.
Acara ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan ekspresi syukur atas nikmat kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia serta doa bersama agar bangsa tetap aman, nyaman, dan kondusif.
Kegiatan ini semakin istimewa karena digagas di bawah kepemimpinan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr. Sandi Nugroho, SIK, SH, MHum. Seorang perwira tinggi Polri yang tidak hanya memahami komunikasi strategis, tetapi juga menyadari pentingnya membangun spiritualitas kebangsaan di tengah masyarakat.
Humanisme dalam Polri Presisi
Polri di era modern dituntut bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga merawat kepercayaan publik. Di sinilah paradigma Polri Presisi—Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan—menjadi relevan. Presisi yang digagas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pendekatan humanis, prediktif dalam mengantisipasi potensi konflik, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Khataman Al-Qur’an yang dilaksanakan Humas Polri adalah implementasi nyata wajah humanis Polri. Dengan mengajak hafiz dan hafizah, Polri menunjukkan kepedulian spiritual, sekaligus mengedepankan doa dan nilai-nilai religius sebagai bagian dari menjaga keamanan dan ketertiban. Bukankah masyarakat yang tenteram hatinya akan lebih mudah mewujudkan stabilitas sosial?
Merawat Kepercayaan Publik
Dalam konteks komunikasi publik, kegiatan religius seperti khataman Al-Qur’an memiliki makna strategis. Ia memperlihatkan bahwa Polri tidak berdiri jauh dari masyarakat, melainkan hadir, menyatu, dan berbagi ruang spiritual.
Ini adalah bagian dari responsibilitas Polri: tidak hanya bertanggung jawab dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam menjaga harmoni sosial. Ketika kehadiran Polri mampu menumbuhkan rasa nyaman, kepercayaan publik akan semakin menguat.