SIBOLGA, Sinarsergai.com — Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla memberikan apresiasi kepada Dr H Afifi Lubis SH MM atas penerbitan buku Perjuangan Membangun Rumah Allah—Masjid Agung Sibolga dalam Lintas Sejarah.
Menurut JK, karya tersebut bukan sekadar catatan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda tentang arti keikhlasan, kebersamaan, kesabaran, dan kerja keras dalam membangun rumah ibadah.
“Apalagi penulisnya adalah pelaku sejarah pembangunan masjid ini. Saya percaya Afifi Lubis ingin memotivasi generasi muda bahwa setiap usaha yang baik butuh kesabaran dan tekad kuat dengan penuh keikhlasan untuk menghadapi kendala dan tantangan,” ujar Jusuf Kalla dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan pada peluncuran buku di Aula Masjid Agung Sibolga, Sabtu (6/9).
Afifi Lubis yang kini menjabat Pejabat Pengawas Utama Pemprov Sumut menyebut karyanya sebagai catatan historis pembangunan Masjid Agung Sibolga sejak pertama kali berdiri pada 1908 hingga tiga tahap pembangunan yang telah dilalui.
Buku ini, katanya, disusun dengan riset mendalam, termasuk menelusuri jejak pelaku sejarah dan literatur selama satu tahun.
“Masjid Agung Sibolga mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat setempat. Transformasi arsitekturnya pun signifikan, dari nuansa tradisional Melayu-Minangkabau hingga sentuhan modern Timur Tengah yang berpadu dengan khas pesisir Sibolga,” ungkap Afifi, yang pernah menjabat Wakil Wali Kota Sibolga.
Buku tersebut juga memuat kisah suka duka pembangunan, mulai dari bantuan alat berat seorang warga yang saat itu belum lunas pembeliannya, hingga gerakan mengumpulkan koin umat yang berhasil menggalang dana Rp700 juta. .
Ketua BKM Masjid Agung Sibolga H Tasnim Tampubolon menambahkan, sejarah masjid ini sarat dengan nilai keikhlasan umat.
“Kalau dikerjakan karena Allah, pembangunan masjid akan selalu dimudahkan-Nya,” katanya. Ia juga mengajak agar kegiatan keumatan di Sibolga kembali digerakkan dari masjid.
Editor buku sekaligus istri penulis, Dr Hj Nelly Azwani Sinaga, SH.M.Kn, menyebut proses penulisan berlangsung selama satu tahun.