Para tamu tampak akrab berbincang dalam suasana silaturahmi yang hangat, memperlihatkan kedekatan lintas generasi dan jabatan.
Ibunda Bupati juga hadir dengan wajah haru bahagia, menerima cucu pertama dengan doa penuh syukur. “Ini adalah karunia yang tak ternilai, semoga cucu kami menjadi kebanggaan keluarga dan penerus kebaikan,” tutur bupati lirih.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Sajian kuliner khas daerah tersaji untuk para tamu, memperkuat suasana kekeluargaan yang kental.
Di balik gemerlap jabatan dan hiruk-pikuk tanggung jawab pemerintahan, hari itu Bupati Baharuddin tampak sebagai sosok ayah dan kakek yang sepenuhnya larut dalam kebahagiaan keluarga.
Bagi masyarakat Batu Bara, kebahagiaan pemimpin mereka adalah kebahagiaan bersama. “Kami ikut berbahagia, karena Pak Bupati selalu dekat dengan masyarakat. Semoga cucu beliau tumbuh jadi generasi penerus yang baik,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
Tasyakuran dan aqiqah ini bukan sekadar perayaan keluarga, melainkan juga refleksi ketulusan, kesederhanaan, dan kebersamaan yang selama ini menjadi ciri khas kepemimpinan Bupati Baharuddin Siagian.
Dalam kebahagiaan keluarganya, tampak pula semangat pengabdian seorang pemimpin yang senantiasa merangkul doa dan keberkahan dalam setiap langkahnya.
