Begini Cara Kaum Ibu Pantai Cermin Hasilkan Uang Dari Kupang

By Sinarsergai Mar 13, 2024
Teks foto : Kaum ibu sambil duduk dengan beralasan Goni dan plastik sebagai alas untuk mengupas Kupang di Dusun II Desa Kuala Lama,Kecamatan Pantai Cermin,Sergai, Rabu (13/3/2024)

SERGAI,Sinarsergai.com- Kupang merupakan salah satu hewan laut yang menjadi lauk pauk. Bentuk Kupang itu persis dengan Kerang, namun Kupang ini memiliki ukuran kecil berukuran kecil,memiliki kulit tipis berwarna ke hijau-hijauan mengkilat. Saat ini keberadaan Kupang tersebut sangat banyak di bibir Pantai yang ada di Desa Kuala Lama,Kecamatan Pantai Cermin,Kabupaten Serdang Bedagai,Sumatera Utara,diperkirakan hanya 3 mil dari bibir pantai.

Nelayan tradisional sangat mudah mendapatkannya, cukup dengan membawa satu unit sampan yang berukuran kecil dengan muatan 2-3 orang dan membawa dua unit mesin. Sesampai ke lokasi, para nelayan cukup menyelam beberapa detik berulang-ulang ke dalam laut dan membawa sebuah Tangguk untuk mengambil Kupang dari dasar laut.

Dalam sehari para nelayan bisa membawa Kupang sebanyak 1 -2 ton. Kupang itu langsung diolah dengan cara direbus dan dipisahkan antara kulit dengan isinya. Jelas Jamher yang akrab disapa Parlan seorang pengumpul Kupang di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin,Rabu (13/3/2024).

Dalam sehari kata parlan, ia bisa membawa Kupang dari hasil tangkapan nelayan sebanyak 1-2 ton banyaknya untuk diolah menjadi isi dan dijual di luar Kecamatan Pantai Cermin, sperti di Kecamatan tanjung Beringin, Sei Rmapah dan Perbaungan. Untuk memisahkan Kulit dengan isi katanya, Kupang direbus dalam sebuah tong ebsar dan setelah kembang merekah bertanda sudah masak, maka diberikan kepada pengupas Kupang.

Ia memilki pengupas Kupang sebanyak 60 orang setiap harinya. Kupang ini sudah membantu masyarakat khususnya ia dan kaum ibu yang selama ini tidak menghasilkan uang. Dengan adanya Kupang ini, kaum ibu dan remaja bisa menghasilkan uang dari kupas Kupang. Kupang ini lanjut Parlan, sejenis lauk pauk yang sangat lezat rasanya jika dimasak dengan masakan rending bercampur Serai dan lidah ikut juga bergoyang jika hanya direbus ditambah sambal pedas ala pesisir. Maka lidah akan bergoyang, keringat akan becucuran dari sebahagian tubuh seperti wajah dan punggung. Sungguh enaknya luar baisa.Beber parlan.

Semnetara menurut penuturan Rosmaita (41) ibu empat orang anak yang berdomisili di Dusun II Desa Kuala Lama,Kecamatan Pantai Cermin,Kabupaten Serdang Bedagai, ia merasa senang menekuni pekerjaan mengupas Kupang. Pekerjaan ini sudah lama ditekuninya selama lebih kurang 1 tahun. Kerjaan ini cuma untuk membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam sehari ia hanya menghabiskan waktu selama lebih kurang 2-3 jam saja untuk mendapatkan uang sebesar Rp.10 ribu.

Kata Ros panggilan akrabnya, ia dapat mengupas Kupang sebanyak 4 kg dan dibayar oleh tokeh dalam satu kilogram sebesar Rp.25 ribu. Uang hasil Kupas Kupang itu dipergunakan untuk membeli bahan pangan yang menjadi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah. Ia memiliki 3 orang anak yang masih sekolah. Sedangkan seroang lagi sudah tamat sekoalh dan bekerja.

Menurutnya, hasil kupas Kupang ini tergolong lumayan sih, dibandingkan merumpi atau mengosip, jelas tidak menghasilkan uang.Ucapnya disela-sela mengupas Kupang di halaman samping Rumah Jamher yang akrab disapa Parlan, di Dusun II Desa Kuala Lama,Rabu (13/3/2024).

Beda dengan Wagiani (50), ia bekerja sebagai perebus Kupang dan dapat menghasilkan uang dalam sehari variasi antara Rp.60 ribu-Rp.70 ribu. Terus terang kata Wagiani, selama ada Kupas Kupang ini, biaya kehidupan sehari-hari sangat terbantu dan bukan hanya ia saja, tapi banyak kaum ibu dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah sederajat SMA juga menikmati pekerjaan ini. Kupang ini sudah membukan lowongan kerja baru. Pekerjaan ini sangat membantu masyarakat sekitar.Pendapatan bisa banyak dan sedikit  tergantung Kupang yang direbus. Jelasnya.(Put/Par)