MEDAN, Sinarsergai.com – Di hadapan puluhan wartawan, Kepala Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara, Dr. Dikky Anugerah Panjaitan, S.Sos., M.SP, memaparkan dengan penuh keyakinan arah baru pembangunan Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution.
Hal itu dikupasnya pada kegiatan konferensi pers yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kominfo Sumut, Dr. Erwin Hotmansaah Harahap, yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Kabid Harvina Zuhra, di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Rabu (17/9/2025).
Dalam forum tersebut, Dikky mengurai secara detail Enam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi gerak cepat Gubernur Bobby Nasution.
Menurutnya, program ini bukan sekadar slogan, melainkan wujud nyata komitmen seorang pemimpin muda yang ingin menjawab kebutuhan rakyat dengan langkah konkret, terukur, dan langsung dirasakan manfaatnya.
*Enam PHTC itu meliputi:*
1. *Program Unggulan Bersekolah Gratis (PUBG).*
Program ini diarahkan untuk mendorong demokratisasi pendidikan, memperluas akses sekolah menengah yang inklusif, adil, dan merata. Dikky menekankan, biaya tidak boleh lagi menjadi penghalang anak-anak Sumut untuk mengenyam pendidikan hingga ke jenjang SMA sederajat.
2. *Program Berobat Gratis (PROBIS).*
Sejalan dengan target Universal Health Coverage (UHC), program ini memastikan layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga ber-KTP Sumut. “Dengan PROBIS, rakyat tidak boleh lagi terhambat berobat hanya karena masalah biaya,” ujar Dikky menekankan esensi keadilan sosial di sektor kesehatan.
3. *Jaminan Stabilisasi Harga Komoditi Pangan (JASKOP).*
Program ini hadir sebagai jawaban atas fluktuasi harga pangan yang kerap menekan petani dan konsumen. Melalui JASKOP, pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. “Pangan adalah denyut nadi kesejahteraan. Menjaga harga berarti menjaga rakyat,” terang Dikky.
4. *Digitalisasi Pelayanan Publik (CERDAS).*
Birokrasi yang cepat, responsif, handal, dan solutif adalah tuntutan zaman. CERDAS menghadirkan digitalisasi pelayanan publik hingga dukungan internet gratis di ruang-ruang publik. Program ini bukan sekadar efisiensi, melainkan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap generasi muda, UMKM, dan masyarakat luas yang semakin bergantung pada akses digital.