Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi: Lewat RMO, IKH Mantapkan Komitmen Lahirkan Generasi Dokter Unggul – Sinarsergai
Daerah

Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi: Lewat RMO, IKH Mantapkan Komitmen Lahirkan Generasi Dokter Unggul

×

Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi: Lewat RMO, IKH Mantapkan Komitmen Lahirkan Generasi Dokter Unggul

Sebarkan artikel ini

MEDAN. Sinarsergai.com — Institut Kesehatan Helvetia (IKH) menegaskan komitmennya mencetak generasi dokter masa depan yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global melalui penyelenggaraan Regional Medical Olympiad (RMO) 2025.

Rektor IKH Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi menyatakan itu pada pembukaan RMO babak semi final dan final, Jumat (26/9/25) malam di Aula Fakultas Kedokteran Kampus IKH Medan.

Pada acara yanv dibuka Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo SS itu Rektor menegaskan pentingnya penguasaan ilmu, karakter, serta inovasi dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan yang semakin kompleks.

Seni final dan final RMO 2025 diikuti 10 perguruan tinggi kedokteran dari 24 yang ada di Pulau Sumatera. Olimpiade ini menjadi ajang bagi mahasiswa kedokteran untuk mengasah kemampuan intelektual, keterampilan klinis, sekaligus menumbuhkan semangat sportivitas dan kolaborasi.

“Kegiatan Olimpiade Kedokteran bukan sekadar ajang kompetisi. Ini adalah wadah untuk menyiapkan generasi muda kedokteran yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter, empati, dan kepedulian sosial,” ujar Rektor IKH.

Hadir antara lain Darma Satria, perwakilan Yayasan Institut Kesehatan Helvetia, Prof Bahdin Nur Tanjung, Dr. dr. Deli, Sp.PK, M.Kes, MHKes Dekan FK Institut Kesehatan Helvetia, Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K), Ketua AIPKI Wilayah I sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), Ketua Panitia Ahmad Yayang Saputra dan lainnya.

Rektor menekankan, dunia kesehatan kini dihadapkan pada tantangan besar: munculnya penyakit baru dan kembalinya penyakit lama, dominasi penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan jantung, serta pesatnya kemajuan teknologi termasuk artificial intelligence dalam kedokteran. Tantangan tersebut, menurutnya, menuntut perguruan tinggi melahirkan dokter yang mampu mengintegrasikan ilmu kedokteran dengan teknologi, serta siap bekerja lintas disiplin sesuai pendekatan One Health.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya menjadi kompetitor, tetapi juga pembelajar yang siap berkolaborasi, berjejaring, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” kata Rektor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *