Penjemputan Paksa Akan Dilakukan Jika Warga Perbaungan Positif Covid-19 Tolak Diisolasi – Laman 2 – Sinarsergai
Blog

Penjemputan Paksa Akan Dilakukan Jika Warga Perbaungan Positif Covid-19 Tolak Diisolasi

×

Penjemputan Paksa Akan Dilakukan Jika Warga Perbaungan Positif Covid-19 Tolak Diisolasi

Sebarkan artikel ini
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sergai Drs. Akmal Koto M.Si didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Sergai dr. Helmi Nur Sinaga sampaikan penjelasan tentang warga Perbaungan positif Covid-19, Kamis (11/6/2020)

Direncanakan juga akan dilakukan tracing terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan IS, karena selama isolasi mandiri yang lalu ada informasi yang bersangkutan keluar rumah dan berinteraksi dengan warga sekitar. Jika sudah didapat hasil tracing-nya terhadap orang-orang atau warga yang ada kontak dengan yang bersangkutan, akan dilakukan Rapid Test dan jika mengkhawatirkan akan dilakukan juga PCR test kepada yang terkait kontak erat dengan korban.

Selanjutnya Camat dan Lurah agar dilakukan penyemprotan desinfektan di rumah dan sekitarannya selama 3 hari berturut-turut untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah terjangkit.

Mengantisipasi penyebaran virus itu Dinas Kesehatan Sergai akan terus melaksanakan serangkaian prosedur preventif sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Selain itu dihimbau kepada warga untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan demi memutus mata rantai pandemi Covid-19. Ujar Akmal.

Masih penuturan Akmal, dari 9 orang positif Covid -9, diketahui 1 orang meninggal dunia dan 3 orang dinyatakan sembuh dari Virus Corona. Keempat orang tersebut berdomisili di Kecamatan Dolok Masihul.Katanya.

Sementara Camat Perbaungan Drs. Benny Saragih MM saat dihubungi via telepon seluler terkait warganya yang positif Covid-19, ia membenarkannya dan kini masih dalam upaya komunikasi dengan pihak keluarga pasien untuk dilakukan isolasi di rumah sakit yang sudah ditentukan. Pasien IS ternyata masih menolak untuk dilakukan isolasi, karena dia merasa tidak menderita Covid-19 bahkan saat ditunjukan hasil pemeriksaan tim medis, dia menolaknya dan bersikeras tidak mau diisolasi.

Nah, jika beliau tidak mau juga setelah diberikan pemahaman dan penjelasan, maka dilakukan penjemputan paksa oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Sergai. Ungkap Benny. (R-03)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *