Sesuai dengan Inpres Nomor 4 tahun 2020 itu kata Bahrum, dana untuk kegiatan Bimtek dan silaturahmi itu dapat dimanfaatkan ratusan kepala desa untuk mengatasi dampak Virus Corona terutama untuk meringankan beban warga. Selain itu bisa juga digunakan untuk mengatasi
kesehatan masyarakat, perlindungan terhadap daya beli masyarakat, dan menjaga keberlangsungan sektor usaha terutama UMKM.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman yang juga menjabat Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sergai dinilai tidak serius menjalani tugas yang diemban. “Sebagai Ketua Tim Gugus Tugas, beliau harus bisa mempertimbangkan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan bersumber dari uang rakyat tersebut dan harus mengacu dengan Intruksi Presiden RI Jokowi, dalam penggunaannya dan bukan malah mengabaikan aturan Pemerintah Pusat.
Kita sangat menyayangkan terlaksananya kegiatan Bimtek dan silaturahmi yang menghabiskan uang hingga Miliyaran Rupiah disaat kondisi Sergai sudah zona merah Covid-19.
Sedangkan menurut informasi yang diterima kata Bahrum, saat ini Bupati Sergai Ir. H. Soekirman sudah dilakukan pemeriksaan kesehatannya untuk mengetahui positif atau negatif terinfeksi Covid-19 melalui Swab karena merupakan salah satu pejabat yang mungkin turut kontak langsung diberbagai kegiatan dengan Kadis Kesehatan Sergai dr. BS yang positif terinfeksi Covid -19 dan masih di rawat di RS Murni Teguh Medan. Namun hasil Swab Bupati Sergai hingga kini belum diketahui. Ungkap Bahrum Abbas. ( Nas)
