“Soal sumber dana tidak kita soalkan apakah dana kelurahan atau anggaran lain APBD, sepanjang pinggir sungai dapat dibenteng atau ditinggikan, sehingga pasang tidak meluber menggenangi daratan penduduk maupun jalan dan fasilitas umum lain sebagaimana terjadi,” ujarnya
Dia memprediksi pekerjaan pembentengan sisi sungai tidak sampai memakan dana pantastis. Apalagi jika alat berat dari PUPR dapat dipinjam pakaikan, sepanjang digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. “Nah, di sini kita tinggal mengeluarkan upah pekerja operator yang mengoperasikan alat berat selama penggerukan tanah sungai berlangsung untuk ditimbun membentengi pinggir sungai.Kok ada yang bilang dana kelurahan tidak cukup jika hanya untuk upah pekerja,” tukasnya lagi.
Dan bila perlu di sharing atau di bantu dengan menggunakan APBD Batubara. Sebab tidak hanya sebatas membenteng pinggir sungai, namun sejalan pembuatan klep pintu air sistem buka tutup di titik anak sungai yang mempertemukan dengan induk sungai merupakan sumber keluar masuk air laut. Sementara itu, ketua LPM Kelurahan Labuhan Ruku Jhon Adek mengatakan bahwa upaya pembentengan pinggir sungai tidak bisa semata manfaatkan anggaran kelurahan dan harus ditopang APBD karena memerlukan biaya besar.
Begitu juga kelurahan dan desa lain yang ada di Kab Batubara khususnya berbatasan dengan sungai dapat membangun benteng meninggikan pinggir sungai, sejalan pembuatan klep pintu air sebagai upaya mengantasipasi bulanan pasang besar. “Kita yakin Bupati Ir H Zahir, MAP mendukung wacana tersebut maupun mengalokasikan sebagian APBD sebagai dana cadangan sharing membantu anggaran kelurahan atau Dana Desa jika kurang, demi menyelamatkan kawasan pasisir di Kab Batubara dari sasaran pasang,” tambah Iwan H Alumi SMPN 1 Labuhan Ruku Tahun 1986/1987 itu.(Zul)