Pada tanggal 14 Juni 2017 Agus Salim Tanjung So,Si pernah mengajukan Surat permohonan Rekomendasi Uji Pemakaian Slag Steel sebagai Subtitusi Batu Split untuk penguatan Tanah Harbour Stock Yard milik PT. KS di Pelabuhan Ciwandan Cilegon yang ditujukan kepada Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun dan Limbah Non Bahan Berbahaya Beracun Kementerian LHK dengan Nomor :lg. 08.00/117/II/Div.HSE/2017 tertanggal 11 Februari 2017 dengan dasar SNI 8378 Tahun 2017 dan kumpulan lampiran kajian ilmiah Steel Slag dari tahun 2007 tidak mendapat respon baik.
A.S.Tanjung juga menyatakan bahwa Berita Acara Hasil uji Kontruksi Perkuatan Tanah Harbour Stockyard No:02/NSE/PMC/II/2018 menggunakan Steel Slag menghasilkan kwalitas dan kekuatan yang sangat dahsyat. Kalau digunakan untuk Kontruksi dan Rooadbase jalan bisa 5 kali lipat dibanding menggunakan Batu Gunung, “terang A.S.Tanjung.
Dari hasil kumpulan kajiannya tersebut dirinya meyakini bahwa acuan data yang digunakan pemerintah melalui Kementerian Lhk untuk mengeluarkan kategori Limbah B3 jenis Slag Steel dari PP No.101 Tahun 2014 adalah menggunakan data yang pernah diberikannya kepada Kementerian Lhk.
Terkait adanya 7 item jenis limbah B3 yang akan dihapus menjadi Non B3 melalui PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan STATUS Mencabut :
“PP No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun” perlu dipertimbagkan kembali, ucap Tanjung. Apakah sudah memenuhi kajian ? Apakah sudah dipikirkan dampak yang akan terjadi?
Saat ini Negara kita sedang membenahi lingkungan hidup dari kerusakan, pencemaran sampah, limbah medis dan lahan kritis. Kalau ditambah lagi dengan masalah Limbah B3 siapa yang mau bertanggung jawab, “cetus Tanjung.
Fly ash/Bottom ash dan Steel Slag saat ini banyak kami temukan tidak diolah dan tercecer diberbagai daerah. PP No.101 Thn 2014 notabene sebagai acuan UU Pidana LH No.32 Tahun 2009 masih dibutuhkan untuk menahan jumlah ceceran limbah tersebut. Bagaiman kalau dicabut, bisa jadi apa Negara kita ini, ucap A.S.Tanjung.