Blog

Menko Marves Harap Tahun 2024 Lahan Pertanian di Humbahas Capai 20 Ribu Hektar

×

Menko Marves Harap Tahun 2024 Lahan Pertanian di Humbahas Capai 20 Ribu Hektar

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dampingi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat panen Kentang perdana di kawasan Food Estate, Desa Ria-ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (23/3/2021).

Sedangkan terkait pupuk, sebut Luhut, langkah selanjutnya yang akan ditempuh menggunakan limbah eceng gondok yang ada di Danau Toba sebagai pupuk Kompos untuk lahan pertanian di FE. Nantinya dengan riset ini diharapkan dapat menaikkan hasil pertanian sebesar 20%. Harap Luhut Panjaitan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan terkait akses di kedua kawasan FE akan rampung sebelum Ramadhan tahun ini. Alat berat juga sudah dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan jalan, jembatan.

Kabupaten Humbahas ini kata Basuki, terdapat tiga area FE yang keseluruhannya seluas 785 ha, yakni di Hutajulu 120,5 ha, di Desa Ria Ria 411,5 ha dan Parsingguran 253 ha. Dari hasil panen komoditas di area 215 ha progres yang dicapai hasil panen sampai 20 Maret 2021 yakni sebanyak 79.454 kg.

Nah, untuk pengembangan selanjutnya kawasan FE ini tahap ke II sesuai peta wilayah kepentingan (AOI) 1.591 ha SK MenLHK 448, Kabupaten Humbahas direncanakan areal tahap II 747 ha dan 406,7 ha AOI area usulan kebun raya.

Bupati Humbahas telah menyampaikan surat No. 600/HH/III/2021 tangal 5 Maret 2021 pada Menteri LHK untuk merubah fungsi peruntukan kebun raya menjadi FE. Bebernya.

Sementara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjelaskan kondisi yang telah diraih Sumut dalam hal komoditas seperti diketahui panen Bawang Merah pada Minggu yang lalu sebanyak 10 ton/hektare dan Kentang diperkirakan 26 ton/hektare.

“Panen tersebut menggambarkan peluang besar peningkatan komoditas Bawang Merah dan Kentang di lahan food estate ini,” katanya.

” Sampai saat ini kondisi komoditas seperti Cabai, Padi dan Jagung telah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut. Pada tahun 2020 produksi Padi sebesar 4,2 juta ton, gabah kering giling 2,7 juta ton.” Sementara kebutuhan Beras untuk Sumut hanya 1,8 juta ton. Surplus lainnya yakni pada Jagung 147 ribu ton, dan Cabai surplus 69 ribu ton.

“Namun Bawang Merah kita defisit 36% atau 15.822 ton. Sementara hasil Bawang Merah ini terus mengalami peningkatan ketika panen setiap tahunnya. Untuk masyarakat yang konsumsi Bawang Merah kita harus menyiapkan sebanyak 43.952 ton,” Jelas Edy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *