Medan, Sinarsergai.com-Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution,SE.,MM secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kota Medan Tahun 2022 di Hotel Santika Dyandra Medan, Selasa (30/03).
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, musrenbang ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman,SE, Staf Ahli Gubsu Bid. Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat, Dr. Kaiman Turnip, M.Si, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim,SE, unsur Forkopimda Kota Medan, Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman,MM, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tim Dekranasda dan PKK Kota Medan, pimpinan BUMN dan BUMD, Pimpinan Perguruan Tinggi, Camat sekota Medan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan juga tokoh agama.
Bertemakan “kolaborasi stakeholder pembangunan kota untuk pemulihan ekonomi melalui peningkatan layanan kesehatan, pemberdayaan sosial dan pembangunan infrastruktur menuju Medan berkah, maju dan kondusif” Wali Kota Medan menginginkan agar hasil musrenbang ini dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat kota Medan.
Wali Kota Medan dalam sambutannya menitikberatkan terhadap lima program prioritas Pemko Medan. Pertama, peningkatan pelayanan kesehatan terutama dalam menekan angka penyebaran virus covid-19. Wali Kota Medan menargetkan Kota Medan dapat keluar dari zona merah.
Selanjutnya kedua, Wali Kota Medan menekankan masalah kebersihan kota. Wali Kota Medan ingin agar Dinas Kebersihan dan Pertamanan dapat berkolaborasi dengan Kecamatan agar dapat dilakukan pembagian tugas agar masalah kebersihan ini dapat menjangkau hingga kelingkungan.
Selanjutnya lagi yang ketiga ialah mengenai peningkatan infrastruktur. Artinya penanganan infrastruktur harus dapat cepat diselesaikan. Wali Kota Medan menargetkan selama dua tahun kedepan masalah infrastruktur di Kota Medan harus sudah di selesaikan.
Setelah itu yang ke empat, Wali Kota Medan bertekad membangun kawasan heritage Kesawan untuk dijadikan “The Kitchen of Asia”. Pembangunan kawasan bersejarah ini bukan maju kedepan tetapi mundur kebelakang. Artinya Wali Kota Medan ingin agar kawasan Kesawan dikembalikan fungsinya seperti zaman dahulu termasuk menjaga keaslian bentuk bangunan.
Dan yang kelima, lanjut Wali Kota Medan lagi ialah masalah penanganan banjir. Masalah tersebut menjadi tanggung jawab semua OPD, karena itu OPD harus saling berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan banjir ini.
“banjir bukan hanya tanggung jawab satu OPD, tetapi semua OPD karena kalau sudah banjir semuanya pasti terkena imbasnya.”ujar Wali Kota Medan.
Untuk mencapai kelima program prioritas tersebut, Wali Kota Medan mengatakan harus ada perencanaan berdasarkan informasi dari setiap permasalahan yang ada. Informasi yang diproleh tersebut selanjutnya diolah menjadi data setelah itu barulah dapat dibuat sebuah perencanaan.
“Masing-masing OPD harus memiliki data yang akurat, kalau sudah akurat barulah kita dapat membuat perencanaan, setelah itu kita lakukan eksekusi (pengerjaan) dan pengawasan, namun ada baiknya dalam perencanaan tersebut melibatkan instusi dari luar Pemko Medan seperti berkolaborasi dengan USU sehingga perencanaan tepat sasaran. begitu pula halnya dengan pengawasan harus melibatkan pihak luar seperti BPK dan BPKP tujuanya agar pembangunan berjalan dengan baik serta target PAD dapat meningkat.”jelas Wali Kota Medan.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim,SE dalam sambutanya mengatakan musrenbang ini sangat strategis dalam menetapkan RKPD tahun 2022 yang menjadi pedoman dalam memutakhirkan rencana kerja OPD di lingkungan Pemko Medan pada tahun 2022. DPRD Kota Medan telah berkontribusi menampung setiap aspirasi dari masyarakat yang diproleh melalui reses, usulan masyarakat, kunjungan kerja dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang kemudian diserahkan ke Pemko Medan untuk dimasukan ke musrenbang sehingga penyelenggaraan musrenbang ini dapat menentukan kepentingan masyarakat.
“Kami berharap usulan yang telah disampaikan dapat diakomodir oleh Pemko Medan melalui OPD terkait, dan para OPD harus benar-benar mencermati sasaran pembangunan, DPRD Medan juga akan senantiasa mengawal dalam fungsi pengawasan.”kata Hasyim.
Lebih lanjut Hasyim menambahkan tantangan ditahun 2022 akan lebih berat, pemulihan ekonomi dan kesehatan harus menjadi fokus pemerintah. Disamping itu sektor pariwisata, pendidikan, infrastruktur dan kerukunan umat agama juga tidak bisa dikesampingkan dan harus selaras dengan pembangunan kota medan.
Sebelumnya Kepala Bappeda Kota Medan, Ir. Irwan Ritonga,M.Si dalam laporanya mengatakan musrenbang ini menjadi tahapan penting dalam pembangunan kota dan menjadi wadah konsultasi bagi segenap pemangku kepentingan kota untuk berdiskusi bersama mengatasi setiap permasalahan pembangunan kota.
Musrenbang ini di ikuti perwakilan dari Forkopimda Kota Medan, unsur pelayanan daerah, pimpinan perusahaan daerah, pimpinan Perguruan Tinggi, sektor swasta, dan organisasi sosial.(mar)