Blog

IWO : Di Medan Bobby itu Walikota, Jangan Memposisikan Diri Sebagai Keluarga Presiden

×

IWO : Di Medan Bobby itu Walikota, Jangan Memposisikan Diri Sebagai Keluarga Presiden

Sebarkan artikel ini

Medan, sinarsergai.com – Protes terhadap arogansi Satpol PP, oknum Polisi dan Paspampres di kantor Walikota Medan yang mengusir wartawan, terus berbuntut panjang. Apalagi protes tersebut turut dilampiaskan wartawan dengan melakukan 2 kali unjukrasa ke Balai Kota.

Berbagai komentar juga terus mengalir dari berbagai pihak, khususnya dari organisasi pers, termasuk dari Ikatan Wartawan Online (IWO). 

Ketua Pengurus Wilayah IWO Sumut, Yudhistira dalam keterangan resminya mengatakan, ia tidak merasa heran dengan kejadian seperti ini, karena memang sudah memprediksi sejak awal plus minus jika Bobby Afif Nasution naik tahta menjadi Walikota. 

“IWO hadir disini bukan untuk memperkeruh suasana, tapi bagainana bisa mendapatkan solusi. Secara aturan, karena memang sulit dipisahkan antara Bobby sebagai Walikota Medan dan dia sebagai keluarga atau menantu Presiden. Dan dampaknya tentu bakal berimbas dengan aktivitas dia di lapangan,” ucap Yudhistira didampingi Sekretaris M Andi Yusri, Sabtu (17/4/2021).

Dengan demikian, posisi Bobby semakin rancu karena 2 posisi yang disandangnya memiliki sisi dan aturan yang berbeda dan sangat bertentangan. Jika sebagai walikota dia wajib melayani dan bebas berinteraksi dengan siapa pun. Namun Bobby sebagai menantu, ada aturan yang mengikat dari Paspampres. 

“Secara hirarki ya Bobby tidak bisa membantah dan menghalang-halangi aturan Paspampres. Nah sekarang dibutuhkan kebijakan dia untuk melonggarkan aturan itu. Karena keberadaan dia di Medan sebagai Walikota, bukan sebagai keluarga besar presiden. Ini harus ada pengecualian. Toh dia berasal dari kota ini, Bobby harusnya lebih paham dengan karakter masyarakat disini yang cukup supple bergaul dan paspampres tidak perlu terlalu lebay menilai, hingga ujung-ujungnya melanggar kebebasan pers seperti yang terjadi beberapa hari lalu,” ungkapnya. 

Pria yang akrab disapa Yudhis ini juga mengecam keras alasan Danpaspampres terkait pelarangan dan pengusiran wartawan di Balai Kota, dengan alasan tidak punya izin peliputan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *