Pengangkatan Kepling II Diduga Sarat Kecurangan, Ombudsman Minta Wali Kota Evaluasi Camat Medan Polonia – Laman 2 – Sinarsergai
Blog

Pengangkatan Kepling II Diduga Sarat Kecurangan, Ombudsman Minta Wali Kota Evaluasi Camat Medan Polonia

×

Pengangkatan Kepling II Diduga Sarat Kecurangan, Ombudsman Minta Wali Kota Evaluasi Camat Medan Polonia

Sebarkan artikel ini

“Saya kira Wali Kota Medan harus berhati-hati untuk memilih pembantunya. Karena itu sangat berbahaya bagi Walikota Medan. Dasar hukumnya jelas, tapi malah dilanggar.” Kita dari Ombudsman meminta Wali Kota Medan memanggil Camat Medan Polonia untuk melakukan klarifikasi, bila terbukti bersalah saya kira Camat ini harus dievaluasi,” tegas Abyadi sambil menyebut lporan warga ini sudah diterima Ombudsman dan akan ditindaklanjuti.

Sementara itu, Rahmad (40) salah satu warga Lingkungan II, Kelurahan Sari Rejo, mengatakan, mereka memprotes keras pengangkatan Winta Sitepu sebagai Kepling. Winta adalah warga Jalan Antariksa, Lingkungan IX, Kelurahan Sari Rejo. Winta juga diketahui sempat mencalonkan menjadi Kepling IX, namun tidak terpilih.

Akan tetapi, beberapa bulan lalu, namanya seorang diusulkan Lurah Sari Rejo Nurainun untuk menjadi Kepala Lingkungan II menggantikan Darusman yang meninggal dunia. Di lingkungan ini, ada sekitar 300 KK yang bermukim. Pada 6 Juni 2021, Winta diangkat oleh Camat sebagai Kepling II. Sejak itu, mereka pun menolak pengangkatan Winta. Ratusan tandatangan penolakan dikumpulkan.

Spanduk protes ditempel di banyak tempat. Mereka juga berdemo. Demo terakhir, mereka berjalan kaki sekira 10 km dari lingkungan mereka ke Kantor Camat Medan Polonia meminta pembatalan pengangkatan Winta. “Kami minta pengangkatan ini dibatalkan sebab melanggar Perda dan Perwal, dan Kepling yang diangkat adalah warga setempat,” kata Rahmad didampingi Nafis warga lainnya.

Warga berharap, Ombudsman RI perwakilan Sumut bisa menindaklanjuti laporan mereka soal dugaan kecurangan pengangkatan Kepling 2atasnama Winta Sitepu dan Wali Kota agar mengevaluasi Camat Medan Polonia Amran Rambe yang tidak becus. “Kami menduga ada permainan yang juga melibatkan oknum anggota DPRD Medan disini,” tandasnya. (rel/ mar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *