Dato’ Seri H Syamsul Arifin Didaulat Jadi Penasehat LP3I

By Administrator Nov 12, 2021

Medan, Sinarsergai.com – Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) Dato Seri H Syamsul Arifin didaulat menjadi penasehat DPP Lembaga Peternak dan Pemerhati Peternakan Indonesia (LP3I).

Pengangkatan sebagai penasehat diserahkan langsung Ketua Umum Lembaga Peternak dan Pemerhati Peternakan Indonesia (LP3I), Rependi Hutabalian, didampingi Sekretaris Umum, Hasudungan Siahaan dan Bendahara Umum, Linceria Nainggolan saat melakukan kunjungan ke rumah Syamsul Arifin yang pernah menjabat Gubernur Sumatra Utara tersebut, Jumat (12/11/21).

Didampingi pengurus Mabmi, Syahril tembusai dan Diurnawan QP, Syamsul mengatakan menyambut baik terbentuknya LP3I yang akan menangani persoalan peternakan di Indonesia termasuk di Sumatera Utara.

Syamsul dalam pertemuan tampak memberikan saran dan bimbingan dalam mendongkrak perekonomian, dimana tidak hanya menguasai teori namun pengelamannya dalam mengelolah bisnis peternakan lembu dan kambing.

“Harapan dengan adanya wadah atau lembaga ini dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan pemilik hewan ternak maupun pekerja,” ucap Syamsul.

Lebih lanjut, Syamsul mengatakan agar LP3I membuat program yang rasional, artinya memperjuangkan arus bawah yakni memajukan para peternak yang ada di desa-desa atau di kampung agar nanti mereka bisa berhasil.

“Program LP3I harus nyata Jangan hanya sekedar teori akan tetapi dapat memperjuangkan hak-hak para peternak yang berada dikawasan pedesaan,” pintanya lagi.

Senada dengan itu, Rependi mengatakan keberadaan LP3I merangkul berbagai elemen,berbagai suku dan berbagai agama, karena bersifat nasional  dan tidak terafiliasi dengan politik. 

Dikatakannya, LP3I berupaya akan menjadi penyambung lidah dari masyarakat peternak kepada pemerintah dan sebaliknya.

“Hal ini dikarenakan banyak para peternak khususnya yang skala kecil harusnya diperhatikan pemerintah tapi masih belum maksimal,” ujarnya.

Mengenai komposisi terbentuknya LP3I, Hasudungan mengatakan ini merupakan gabungan dari berbagai ahli khususnya sarjana peternakan  dan juga praktisi atau peternak.(rel)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *