Sementara pelanggan dengan daya di atas 14 kVA hingga 200 kVA masuk pelanggan I2, misalnya industri garam, industri plastik, hingga furnitur.
Untuk golongan industri dengan daya lebih dari 200 kVA hingga 30 MVA masuk dalam kelompok I3, contohnya industri pengolahan kopi hingga industri air minum.
Pelanggan yang masuk kategori I4 dengan daya di atas 30 Mega Volt Ampere (MVA) ke atas seperti industri semen, industri smelter hingga industri mineral lainnya. “Industri besar ini sangat berpengaruh pada serapan tenaga kerja juga realisasi serapan investasi terhadap penerimaan negara sehingga tarif listriknya diputuskan tetap,” tambah Gregorius.
Berikut Daftar Golongan Industri dan Bisnis
Golongan Subsidi
B-1 daya 450 VAB-1 daya 900 VAB-1 daya 1.300 VAB-1 daya 2.200 VA s.d 5.500 VAI-1 daya 450 VAI-1 daya 900 VAI-1 daya 1 300 VAI-1 daya 2.200 VAI-1 daya 3.500 VA s.d 14 kVAI-2 daya di atas 14 kVA s.d 200 kVA
Golongan Nonsubsidi
B2 6.600-200 KVAB3 di atas 200 KVA I3 TM di atas 200 KVA – 30.000 KVAI4 TT 30 MVA ke atas. (AC/relis)