Lebih lanjut dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, untuk berkolaborasi bersama- sama mewujudkan keluarga yang berkualitas. Nantinya, keluarga Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain, jika memiliki SDM yang berkualitas.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Asisten l Setda Palangka Raya, Sahdin Hasan menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan sosialiasi ini dan berharap dapat melakukan upaya pencegahan angka stunting, yang akan dimulai dari level paling bawah atau tingkat Rukun Warga (RW). Dimana mulai dari pendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu habis melahirkan, termasuk anak balita dibawah dua tahun (Baduta).
“Terutama kalau anak baduta itu stunting, kurang gizi. Stunting itu masalahnya bukan hanya kurang gizi, tapi kecerdasannya juga terancam. Kasihan anaknya ga bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit,” ujarnya.
Sementara dr. Muhammad Fitrianto Laksono, M.Si menyampaikan peran semua pihak baik Pemerintah, Swasta dan masyarakat untuk dapat terlibat dalam upaya pencegahan stunting. Sehingga memiliki peran bersama dan optimal dalam pencegahan kondisi stunting.
Tokoh Pemuda Kalteng, Heru menyampaikan apresiasi dan mendukung upaya bersama melakukan pencegahan kekerasan kepada anak, stunting dengan cara mengenali risiko dan berharap kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara masif di masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan partisipatif masyarakat.(PL/ril)