Meutya Hafid dan Ketua KPI Ajak Mahasiswa Kawal Konten Siaran – Sinarsergai
Blog

Meutya Hafid dan Ketua KPI Ajak Mahasiswa Kawal Konten Siaran

×

Meutya Hafid dan Ketua KPI Ajak Mahasiswa Kawal Konten Siaran

Sebarkan artikel ini

Medan, Sinarsergai.com – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk ikut mengawal konten siaran yang sehat untuk mencerdaskan masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan Meutya Hafid pada acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa bertajuk “Siaran Sehat Demi Masyarakat, Jaga Pemilu Damai 2024” di Stadion Mini Universitas Sumatera Utara (USU), Minggu (20/9/2023). 

Indonesia diketahui akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden beserta seluruh anggota legislatif pada tahun depan. Pesta ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda yang akan menjadi pemilih terbesar dalam Pemilu nanti.

Oleh karena itu, Meutya Hafid menekankan pentingnya peran generasi muda untuk mewujudkan Pemilu berkualitas, salah satunya dengan ikut mengawal konten siaran, baik di lembaga penyiaran maupun di media sosial. 

Politisi dari Partai Golkar ini menuturkan, Herakan Literasi Sejuta Pemirsa menjelang Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini sangat penting bagi mahasiswa sebagai generasi muda. Apalagi dengan beralihnya siaran analog ke digital yang berdampak pada bertambahnya jumlah siaran dengan kualitas suara yang lebih jernih dan kualitas gambar yang lebih bagus. Sebab, dengan bertambahnya siaran, maka dibutuhkan pengawasan yang lebih luas.

“KPI tidak bisa sendiri mengawasi siaran kita. KPI harus dibantu mahasiswa dan anak-anak muda untuk mengawal agar siaran di Indonesia sehat dan cerdas. Karena ilmu itu juga dari tayangan dan tontonan, bukan hanya dari kampus,” ujarnya di hadapan ribuan mahasiswa.

Sementara Ketua KPI Pusat Ubaidillah mengatakan, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di angka 62 persen atau di bawah Negara-negara Asean. Di saat yang bersamaan, terjadi peningkatan konsumsi media pasca peralihan siaran analog ke digital dan platform media sosial.

Keterbukaan akses masyarakat mendapatkan informasi ini sejatinya cukup baik karena masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan cepat. Namun hal ini juga dapat berdampak negatif, karena informasi di media sosial sulit divalidasi akurasinya, sehingga bisa berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *