MEDAN,Sinaraergai.com – Koordinator Aliansi Aktivis Kota ( AKTA ) Wilayah Sumatera Utara Zulkifli meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri mengusut mafia tanah yang diduga terlibat oknum Anggota DPRD Deli Serdang inisial DG di lahan tanah negara 464 hektar milik PTPN II, Kebun Tanjung Garbus seluas 4.464.000 M2 atau 464 hektar.
Hal itu diungkapkan Zulkifli kepada Wartawan Senin (20/1/2025) di Medan. Ia mempertanyakan terkait di wilayah Sumatera Utara (Sumut) adanya dugaan perkara sengketa tanah yang disinyalir melibatkan para mafia tanah yang sebelumnya pada 18 Juli 2023 saat itu Menko Polhukam Mahfud MD menemukan dugaan kasus mafia tanah yang terjadi di lahan milik PT Perkebunan Nasional II , Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Mahfud menilai ada unsur pidana dalam kasus ini yang terindikasi merugikan negara sebesar Rp 1,7 triliun.
Menurut Zulkifli, atas temuan itu pihak APH (Aparat Penegak Hukum) sejauh ini belum mengungkapkan ke publik siapa-siapa yang terlibat, padahal di tempat tersebut oknum Anggota DPRD Deli Serdang inisial DG telah menguasai dengan menanam berbagai jenis tumbuhan, seperti semangka dan lainnya.
Berdasarkan Data BPN itu dimiliki oleh PTPN II dan tidak pernah di alihkan oleh pihak manapun, mengenai hal ini Zulkifli selaku Koordinator Aliansi Aktivis Kota ( AKTA ) wilayah Sumatera Utara menduga bahwa tanah ini telah di ambil oleh mafia. Untuk itu kami meminta APH harus mengusut sampai tuntas kasus ini kita tidak ingin ini menambah panjang catatan buruk bahwa Kapolda Sumatera Utara takut kepada mafia tanah.
“Kita tidak ingin negara kalah dengan mafia , ini membuat marwah Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto yang di kenal tegas dan tak kenal ampun dengan para perusak negara dinilai malah ciut di hadapan mafia.
“Zulkifli yang juga mantan Kordinator BEM Nusantara Pulau Sumatera 2019 – 2020 ini berujar jika memang APH tidak dapat menindak patut di duga bahwa ada keterlibatan juga di tubuh APH, masa kasus yang sebesar ini tidak di ketahui oleh APH yang ada di Sumatera Utara .” ujarnya.